MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Sesungguhnya kehidupan di dunia itu penuh kesenangan yang menipu. Begitu diujarkan Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.
Ia menyampaikan bahwa setiap manusia yang hidup di bumi ini akan diberikan batas waktu sampai pada hari kiamat. Kemudian, barang siapa yang diselamatkan dari api neraka dan dimasukkan dalam surga maka dia orang yang beruntung.
Hal itu diungkapkan Mu’ti dalam Takziah Virtual Almarhum Ali Taher Parasong, Ahad (3/1).
Mu’ti mengaku beberapa bulan terakhir ini banyak kehilangan teman sejawat yang kebanyakan juga kader Muhammadiyah.
“Maka, setelah peristiwa-peristiwa ini bagi saya pribadi apalagi saya sempat mengalami covid-19 itu, harus menjadi kesadaran kita bersama bahwa covid-19 ini masih menjadi masalah yang sangat serius,” ungkap Mu’ti.
Tentu, hidup dan mati hanya Allah yang tau. Allah-lah Tuhan yang telah menciptakan kehidupan dan kematian untuk menguji siapa yang paling baik amal perbuatannya.
Setelah banyak kehilangan ini, Mu’ti kembali membaca surat A-Hadid dimana surat itu menjelaskan tentang makna kehidupan di dunia ini.
Surat Al Hadid
Mu’ti mengutip dua ayat. Dari surat Al Hadid yakni ayat ke 19 dan 20 yang memiliki arti berikut ini ;
19. Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni-penghuni neraka.
20. Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu.
Menurut Mu’ti dalam kedua ayat tersebut al-Qur’an telah memberikan peringatan keras tentang kehidupan di dunia. Kehidupan dunia itu seperti orang yang bermain-main.
Bahkan, kata Mu’ti, kehidupan ini jadi terasa begitu dekat walau jika dihitung rasanya sudah panjang. Namun, hidup ternyata singkat sekali.
“Karena itu kemudian Allah perintahkan karena dunia itu singkat maka kamu jangan terlena oleh dunia,” sambungnya.