Senin, 7 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Askar Perang Sabil dan Kontribusi Muhammadiyah di Masa Revolusi

by syifa
4 tahun ago
in Berita, Nasional
Reading Time: 5 mins read
A A

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Saat penjajahan pemeritah kolonial Jepang terjadi, Indonesia berusaha untuk merdeka. Bagaimana BPUPKI persiapannya itu, kemudian langkah dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah Jepang sebenarnya sudah dipersiapkan tapi tidak berhasil menciptakan kemerdekaan.

Hal tersebut disampaikan Nur Aini Setiawati, Dosen Departemen Sejarah UGM pada Bedah Karya #2 yang diselenggarakan oleh MPI PP Muhammadiyah, Senin (9/8) malam.

“Pada waktu kemerdekaan Indonesia, masih direcoki oleh pemerintah Hindia Belanda dengan tentara sekutu pada 29 September tahun 1945 masuk ke Indonesia bergabung dalam South Asian Garment, nah itu mendarat di Jakarta yang mana mereka dibocengi pasukan Belanda yang disebut NICA (netherland in the civil administration),” tutur Aini.

Lebih lanjut, Aini menerangkan bahwasannya Pemerintah Indonesia menempuh dua jalur perjuangan untuk mencapai Kemerdekaan; (1) jalur diplomasi dan (2) jalur militer.

MateriTerkait

Tutup Pelatihan Pelatih Futsal Nasional, Irwan Akib: Komunitas Olahraga Bagian dari Dakwah Muhammadiyah

Baitul Arqam PUTM: Menyiapkan Kader Wasatiyah yang Membawa Rahmat

Meneladani KH. Ahmad Dahlan, Busyro Muqoddas Tekankan Pentingnya Integritas dalam Muhammadiyah

Pada jalur militer ada keterkaitan perjuangan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang turut mempertahankan Kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan para ulama. Kala itu, ulama Muhammadiyah membentuk Askar Perang Sabil (APS) dan Markas Ulama Askar Perang Sabil (MUAPS) dalam rangka mempertahankan Indonesia.

“Kemudian ada agresi milter I , Muhammadiyah menerjunkan pasukan APS untuk pertama kalinya ke front pertempuran di daerah Mranggen dan Srondol,” kata dia.

Sementara pada agresi militer II, Muhammadiyah bekerja sama dengan pasukan TNI untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Yogyakarta.

“Sebenarnya gagasan untuk membentuk APS muncul sebagai reaksi terhadap situasi negara yang membahayakan eksistensinya, berhubung adanya aksi-aksi pihak Belanda yang semakin mengancam kehidupan masyarakat Indonesia. Ini kita tahu sudah merdeka, tapi masih direcoki terus sama pihak pemerintah Belanda,” jelas Aini.

Kemunculan Askar Perang Sabil

Kondisi tersebut, lanjut Aini,  mengakibatkan munculnya ide para ulama Muhammadiyah di DIY untuk membentuk pasukan bersenjata dengan latar belakang dan motif keagamaan.

“Munculnya ideologi nasional dari para ulama Muhammadiyah dapat membangkitkan semangat juang (fighting spirit) untuk berperang di jalan Allah SWT (jihad fii sabilillah). kondisi yang mendesak inilah, ulama sebelum kemerdekaan, Masyumi sudah membentuk laskar sabilillah dan isbullah, kemudian kiai-kiai itu muncul lagi pada zaman revolusi fisik. Tahun 1947-1949 betul luar biasa, ketika ibukota berpindah ke Yogyakarta dan kemudian peperangan berkobar di Yogyakarta,” paparnya.

 “Keadaan perang yang berkobar di yogyakarta mengakibatkan dilaksanakannya hukum Islam yang berkaitan dengn interaksi antar hukum muslimin dengan yang non muslimin. Hukum Islam menyatakan apabila kaum kafir menyerang negara Islam maka melakukan “jihad” dan mempertahankan negara hukumnya “wajib ‘ain” bagi seluruh penduduk,” sambungnya.

Pada masa itu sudah merupakan organisasi yang cukup menarik untuk membuat simbol simbol yang APS untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. APS merupakan pasukan pejuang umat Islam yang bersifat semi militer yang bertujuan untuk membantu pemerintah RI di front-front pertempuran.

Anggota APS meliputi, pertama keluarga bekas sabilillah yang didirikan pada akhir pendudukan jepang. Berumur 40 tahun ke bawah. yang kemudian memotori semua kegiatan APS baik dalam dan pertempuran melawan Belanda.  Kedua, keluarga Pemuda bekas lascar Hizbullah dan kelompok pemuda kampung berumur 40 tahun ke bawah, terutama pemuda Islam telah mendapat izin dari orang tuanya. Ketiga, anggota APS terdiri dari semua kelompok sosial.

Para ulama yang tergabung dalam Sabilillah yang kemudian di APS di antaranya; K.H Machfudz, H. Juraimi, K.H. Ahmad Badawi, K.H. Amin, K.H. Abdullah Kiai inilah yang bergabung sejak jaman dan kemudian dilanjutkan dengan dikeluarkannya ketetapan presiden RI 3 Juni 1947 tentang berdirinya TNI, maka sebagian barisan sabillillah dan Hizbullah di Yogyakarta meleburkan ke dalam TNI sedangkan yang lainnya tergabung dalam pasukan bersenjata APS dan diorganisasikan dalam wadahnya MUAPS (Maskar Ulama Askar Perang Sabil).

Setelah kemerdekaan menghadapi revolusi fisik, melihat ada perjanjian yang diadakan pemerintah Indonesia dengan Belanda tidak tercapai, kemudian pada  tanggal 23 Juli 1947 para ulama itu mendirikan APS dan MUAPS. Para Pendirinya adalah K.H Machfudz, H. Juraimi, K.H Amin, K.H. Abdullah, K.H.R Hadjid, Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Mahfudz Siradj, K.H. Ahmad Badawi, Bakri Sahid, M. Sabrini, K.H. Abdullah Mabrur

Susunan Pengurus APS

Penasehat                                          : Ki Bagus Hadikusumo

Imam                                                 : K.H. Mahfudz Sirad

Ketua                                                 : K.H.R Hadjid

Wakil Ketua                                      : K.H. Ahmad Badawi,

Bendahara                                         : K.H Abdul Azis dan H. Hasyim

Komandan                                        : M . Sarbini

Wakil Komandan                             : K.H. Juraimi

Ketua Staf Penerangan                  : Siradj Dahlan

Staf Perlengkapan                          : Abdul Djawab

Kepala Bagian Persenjataan        : M. Bakri Sudja’

Kepala Logistik                               : Bakri Sahid

Kepala Administrasi                       : K.H. Daim

“Inilah susunan pengurus MUPS yang umurnya 40 tahun ke atas, sebagai penasehat dan memberi motivasi bagaimana perang jihad perlu dilakukan ketika membela kemerdekaan Indonesia. Kemudian peta perang gerilya di DIY menyeluruh, mulai dari Yogyakarta sampai ke wilayah Bantul, Kulon Progo sampai ke gunung kidul sampai juga ke Sleman, semua tersebar, karena pemerintah Belanda juga masuk ke sana. Bagaimana mereka berusaha untuk meleburkan wilayah di DIY,” pungkas Aini.

Tags: APSAskar Perang Sabilheadlinepenjajahanperan MuhammadiyahSejarahulama
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Asia University Taiwan Berharap UMAM Jadi Pusat Ilmu Pengetahuan dan Penelitian di Asia Tenggara

Next Post

Muhammadiyah Selalu Ingin Jadi Terdepan Sebagai Solusi atas Masalah Kemanusiaan

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post

Muhammadiyah Selalu Ingin Jadi Terdepan Sebagai Solusi atas Masalah Kemanusiaan

Maknai Momen Hijrah, Haedar: Keislaman dan Keindonesiaan Tidak Bisa Dipertentangkan

Muhammadiyah Lampung Turut Galakkan Vaksinasi Lintas Iman

Muhammadiyah Lampung Turut Galakkan Vaksinasi Lintas Iman

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.