MUHAMMADIYAH.OR.ID, PEKANBARU – Kekuasaan apapun yang dipegang oleh manusia pasti akan ada waktu habisnya, sebab itu tidak mutlak, serta kekuasaan itu yang memberikan adalah Allah SWT dan dari-Nya kekuasaan itu kepada siapa saja akan diberikan.
Demikian pesan yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Kiai Saad Ibrahim pada Jumat (9/2) di Masjid At Taqwa Pasar Pusat, Pekanbaru, Riau.
Merujuk Ali Imran ayat 26, Kiai Saad menjelaskan, kekuasaan di dunia saat ini tengah dipergilirkan oleh Yang Maha Kuasa, fenomena pergiliran kekuasaan ini telah terjadi bahkan sejak jauh sebelum era modern saat ini, di mana negara-negara adidaya Barat yang dominan berkuasa.
Bahkan Kekaisaran Romawi dan Persia yang begitu digdaya di masa dulu, bisa tumbang. Termasuk Islam yang awalnya dipandang sebelah mata lalu dipergilirkan, dan bisa menguasai hampir di seluruh penjuru dunia. Semua itu adalah bukti bahwa kekuasaan dipergilirkan.
“Sesungguhnya kekuasaan itu sepenuhnya milik Allah, Allah Maha Kuasa lalu sebagian dari kekuasaan Allah itu diberikan kepada manusia. Tentu sebagian kecil dan sangat kecil sekali. Maka manusia diberikan kekuasaan oleh Allah untuk memakmurkan bumi ini sebagai khalifatullah fil ardh,” ungkapnya.
Karena apapun yang dipegang manusia, termasuk kekuasaan adalah pinjaman maka Allah SWT pasti akan mengambilnya kembali. Kiai Saad Ibrahim menegaskan, kekuasaan yang dimiliki oleh manusia bukan sebuah kemuliaan, melainkan bagian dari ajaran akidah.
Meski bukan sebagai kemuliaan, maka kekuasaan akan memiliki nilai lebih jika dapat digunakan untuk menunaikan amanah, menegakkan keadilan, buka sebaliknya menimbulkan kegaduhan, kezaliman, dan pengkhianatan.
Maka jika kekuasaan diamanahkan kepada seseorang atau suatu bangsa, sudah seyogyanya menjalankan kekuasaan itu dengan sebaiknya. Oleh karena itu, Kiai Saad kembali mengingatkan bahwa kekuasaan tidak akan diemban selama-lamanya, kekuasaan akan dipergilirkan.