MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG—Pertama kali diidentifikasi di Botswana dan Afrika Selatan pada November, varian Omicron telah melonjak di seluruh dunia selama beberapa minggu terakhir, lebih cepat daripada bentuk virus corona yang diketahui sebelumnya. Meskipun ada banyak hal yang belum dipahami oleh para ilmuwan tentang Omicron, varian ini telah menyebabkan peningkatan kasus baru yang dapat mendorong beberapa sistem rumah sakit ke titik puncaknya.
“Omicron ini dua atau tiga kali lebih menular dibandingkan dengan varian Delta. Ini juga bisa mengurangi efektivitas vaksin, namun beruntungnya masih bisa terdeteksi oleh metode lab yang ada dan masih berespon dengan obat-obatan yang dipakai sekarang serta gejalanya lebih ringan dibandingkan dengan Delta,” ujar dr. Corona Rintawan dalam kajian Gerakan Subuh Mengaji yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Jumat (11/02).
Dr. Corona menerangkan tentang proses transmisi varian Omicron. Menurutnya, seseorang dapat terinfeksi Covid-19 dengan menyentuh mata, hidung, atau mulut, setelah memegang dengan benda atau permukaan yang terkontaminasi. Bahkan varian ini dapat bertahan hingga beberapa menit di udara. Karenanya, dr. Corona menyarankan agar ruang tertutup memiliki sirkulasi udara yang baik.
“Omicron ini bisa bertahan beberapa waktu di udara dan itu akan berakibat fatal jika di ruangan tertutup tanpa ventilasi yang bagus. Ini yang harus kita perhatikan, sekarang rekomendasinya ditambah dengan durasi dan ventilasi,” kata dokter spesialis kedaruratan medis ini.
Dr. Corona menegaskan pentingnya penerapan protokol kesehatan. Mengingat, varian Omicron diketahui menyebar lebih cepat dibanding varian Corona lainnya. Pemakaian masker dapat menjadi penghalang sederhana yang bisa membantu mencegah percikan pernapasan yang berisi virus dari orang lain masuk ke dalam tubuh. Selain itu, cuci tangan juga sama pentingnya dengan memakai masker.
“Masker dapat melindungi diri maupun orang lain. Kita harus disiplin. Ketika tidak pakai masker banyak risiko yang harus diterima, antara terinfeksi atau menginfeksi,” ucap pria yang lahir pada 1 Januari 1975 ini.