MUHAMMADIYAH.ID, JAKARTA – Menguatkan pendataan dan pengamanan aset wakaf Persyarikatan, Majelis Wakaf dan Kehartabendaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar acara Training of Trainer (TOT) Sistem Manajemen Informasi Aset Muhammadiyah (SIMAM) secara daring, Sabtu (26/6).
Membuka acara, Wakil Ketua Majelis Wakaf Amirsyah Tambunan menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah memperkenalkan SIMAM sekaligus menyelaraskan data wakaf dari tingkat pusat hingga cabang.
“Pada masa pandemi COVID-19 dampak ekonomi yang sangat nyata dapat kita atasi melalui pemanfaatan wakaf produktif. Muhamadiyah merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan aset wakaf puluhan hingga ratusan triliun,” kata Amirsyah.
Saat ini, 50 persen data aset wakaf Persyarikatan menurut Amirsyah telah masuk ke dalam SIMAM. Diselenggarakannya program TOT diharapkannya dapat mempercepat penyelesaian pendataan. Apalagi, bidang hukum PP Muhammadiyah, termasuk para pimpinan di tingkat bawah menurutnya juga mendukung penuntasan program SIMAM.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta Sun’an Miskan misalnya. Sun’an mendukung penuntasan SIMAM dengan harapan agar aset wakaf lebih mudah diproduktifkan bagi kemaslahatan umat dan bangsa.
“Saya juga meminta kepada pimpinan Persyarikatan se-DKI Jakarta agar semua aset tanah harus disertifikatkan atas nama Persyarikatan Muhammadiyah dengan mengurusnya ke BPN (Badan Pertanahan Nasional) setempat. Jika tidak bisa, dapat dilaporkan ke PP Muhammadiyah,” ujarnya.