MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar mahasiswa harus menghayati perannya hadir sebagai kelompok tengahan dan tidak hadir sebagai kelompok yang berlebihan dalam beragama berbangsa dan bernegara.
Haedar menambahkan mahasiswa harus aktif menjadi syahid yang mencerahkan dan mencerdaskan serta membangun kehidupan yang menyelamatkan dan rahmatan lil alamain seperti yang tercantum dalam surah Al Qawarah 143.
“Mahasiswa jangan hanya siap belajar ilmu, tetapi juga harus siap belajar kehidupan di kampus. Kampus merupakan miniatur untuk kehidupan, hidup dalam perbedaan, hidup dalam suasana konflik, karena tidak ada kehidupan yang terlepas dari konflik,” tutur Haedar dalam acara silaturahim virtual bersama Rektor UIN Sunan Kalijaga Al Makin pada Kamis (4/2).
Haedar juga mengatakan bahwa tidak jarang kampus menjadi pusat embrio pemikiran yang memecah, ekstrim dan menghadirkan pemikiran yang tidak menyatukan.
“Aktivis mahasiswa dari berbagai aliran harus belajar tasamuh. Orang kampus perlu belajar untuk berkuasa, tapi berkuasa yang sesuai etika sekaligus belajar menjadi negarawan,” imbuh Haedar.
Selain itu, Haedar berpesan agar mahasiswa perlu memiliki semangat menjalankan catur dharma perguruan tinggi, salah satunya yakni hadir di masyarakat.
“Mahasiswa perlu menjadi generasi baru yang memiliki tanggung jawab sosial yang besar dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tutup Haedar.