MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Meneruskan upaya dalam rangka memperluas jejaring internasional, Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani, Pimpinan Pusat (MPKSDI PP) Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, bersama dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki menyambut kunjungan dari organisasi YediHilal Turki yang diwakili oleh tiga mahasiswanya bernama: Ahmed Baha Zorlu, Berk Erisdi, dan Yahya Kontoglu.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini membahas sejumlah ide dan wacana strategis, khususnya tentang peluang kolaborasi dalam memperkuat narasi Islam yang moderat dan berkemajuan.
Melalui rilis berita yang diterima pada Senin, (25/8), Bachtiar selaku Ketua MPKSDI, menegaskan pentingnya menjalin kerja sama dalam bidang sains lintas negara dan organisasi islam sebagai bagian dari upaya memperkuat umat.
“Muhammadiyah mengajak umat untuk merangkul Ilmu Pengetahuan (Science). Karena dengan itu, Muslim dapat menjadi kuat, mandiri, progresif, dan siap untuk menghadapi tatangan di masa kini,” jelas Bachtiar pada pertemuan yang diadakan di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Selanjutnya, pertemuan kedua pihak ini tentu menjadi momentum berharga untuk meneguhkan komitmen dalam mendukung gerak dakwah Muhammadiyah di tingkat global, di mana gerak dakwah Muhammadiyah di Turki ini telah terjalin erat selama dua tahun terakhir sehingga sinergi antara Muhammadiyah dan YediHilal dapat menjadi ruang bersama dalam membangun narasi pemberdayaan umat, sekaligus memperkuat persaudaraan Islam lintas bangsa.
Kedua pihak juga turut menilai tentang rencana program bersama di bidang kaderisasi, pendidikan, serta penguatan kapasitas kader. Maka, Bachtiar mengungkap komitmen bersama dalam agenda kolaboratif ini harus terus di upayakan dan ditindaklanjuti demi pembentukan kualitas kader masa depan yang lebih baik.
“Kami sepakat bersama bahwa generasi muda memiliki peran vital dalam menyuarakan Islam yang inklusif, adaptif terhadap tantangan zaman, serta tetap berpijak pada nilai-nilai otentik ajaran Islam. Inilah yang menjadi satu hal penting bahwa pembinaan dan pengembangan kader harus tetap terus kita upayakan,” tuturnya. (bhisma)