MUHAMMADIYAH.OR.ID, PEMALANG – Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas membuka Rapat Anggota Tahunan ke-VIII BTM Pemalang pada Sabtu (22/1) di SMK Muhammadiyah 1 Pemalang.
Apresiasi disampaikan Anwar Abbas kepada BTM Pemalang, karena menjadi salah satu BTM terbaik se-Indonesia. Namun demikian, saat ini kondisi ekonomi umat Islam di Indonesia masih belum berada di posisi yang memuaskan. Oleh karena itu dibutuhkan usaha yang lebih keras lagi.
Berdirinya pilar ekonomi dalam Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makassar, menurut Anwar Abbas masih belum tegak. Secara sederhana hal itu dibuktikan dari masyarakat luas mengenal Muhammadiyah lebih kepada bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan sosial.
“Sementara muktamar itu sudah terjadi sepuluh tahun yang lalu. Jadi semestinya situasi dan kondisi di Muhammadiyah hari ini yang bisa kita tonjolkan tidak lagi hanya perguruan tinggi, tidak lagi rumah sakit, tapi kita sudah punya usaha-usaha yang bersifat ekonomik yang bisa kita banggakan,” ungkapnya.
Sebagai pengamat ekonomi Islam, dia memandang Muhammadiyah perlu hadir di bidang ekonomi-ekonomi strategis. Hematnya pilar ekonomi Muhammadiyah bisa tegak dan mendominasi dapat direalisasikan pada tahun 2040 atau 2050.
Prediksi tersebut tidak berlebihan, sebab Muhammadiyah memiliki potensi ke arah itu. Potensi tersebut di antaranya adalah jumlah warga, dan umat Islam yang menjadi pasar besar serta belum banyak disentuh oleh produk-produk yang berasal dari internal umat Islam itu sendiri.
“Kalau kita ingin maju dalam bidang ekonomi dan bisnis itu tidak dapat tidak, supaya usaha kita itu maju harus ditopang oleh mentality. Mentality yang dibutuhkan dalam usaha ekonomi dan bisnis adalah entrepreneur mentality,” katanya.
Segendang sepenarian dengan yang disampaikan Anwar Abbas, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Pekalongan, Sapto Suhendro menyampaikan supaya adanya BTM Pemalang ini memberikan andil pada keberlangsungan dan peningkatan ekonomi umat.
Merujuk pada Surat An Nisa ayat 9, Sapto mengatakan ada dua kunci dalam memajukan dan mengembangkan BTM Pemalang, yaitu ketakwaan dan perkataan yang benar. Sebab sebagai Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) tentu tidak boleh dijalankan tanpa ketakwaan dan berasas pada nilai-nilai kebenaran.
Sementara itu, Ketua BTM Pusat Jateng, Ahmad Sakhowi berpesan kepada para pengelola untuk menjaga kepercayaan yang dititipkan oleh umat ke BTM Pemalang. Di sisi lain dia juga berpesan supaya jangan sampai terjadi fraud yang hanya menguntungkan dirinya sendiri dan merugikan orang lain.
Pihaknya juga menyampaikan selamat ke BTM Pemalang sebagai salah satu BTM terbaik se-Indonesia, bahkan jika merujuk yang disampaikan Sapto Suhendro BTM Pemalang adalah BTM terbaik yang dimiliki Persyarikatan Muhammadiyah dari BTM lain di Indonesia.
Dia juga bersyukur karena BTM Pemalang menjadi BTM yang sehat. Hal itu didapatkan dari hasil Laporan Auditor Independen yang menyebut, BTM Pemalang sesuai Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK-SYARIAH) dan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) di Indonesia.