MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Bulan Oktober 2024 menjadi titik setahun konflik yang terjadi antara Palestina dengan Israel. Konflik besar yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu ini diperkirakan menelan korban jiwa sebanyak 42.000 warga Palestina.
Terkait dengan konflik yang berkepanjangan antara Palestina dengan Israel, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti menyampaikan duka cita, dan Muhammadiyah terus berkomitmen untuk membantu rakyat Palestina supaya lepas dari penjajahan Israel.
Muhammadiyah melalui Lazismu dan Muhammadiyah AID, kata Mu’ti, terus membantu rakyat Palestina baik dalam bentuk barang dan lain sebagainya, termasuk bantuan di bidang pendidikan bagi anak-anak Palestina terdampak konflik berkepanjangan.
Dalam Diskusi yang digelar di Jakarta pada Selasa (8/10), Mu’ti menyampaikan, bantuan yang diberikan oleh Muhammadiyah ke rakyat Palestina tidak hanya setahun ini saja, tapi sudah diberikan jauh sebelum konflik besar yang kembali pecah pada Oktober 2023 lalu.
Muhammadiyah senantiasa berupaya membangun perdamaian, tidak hanya membantu ketika terjadi konflik, melainkan juga ikut andil membangun masa depan yang damai melalui bantuan di bidang pendidikan bagi anak-anak Palestina.
“Apa yang dilakukan Muhammadiyah untuk membantu Palestina telah berjalan jauh sebelum kasus terakhir pada Oktober 2023. Muhammadiyah memberikan perhatian sangat serius terhadap isu di Gaza terutama pada edukasi,” kata Mu’ti.
Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam ini menyampaikan, Muhammadiyah saat ini telah memiliki lembaga pendidikan tingkat dasar di Lebanon yang diperuntukkan bagi anak-anak Palestina. Tidak hanya satu, tapi Muhammadiyah telah mendirikan dua sekolah untuk mereka pada 2020 dan 2022.
“Jadi, Muhammadiyah berusaha fokus pada satu aspek yang juga penting dalam pemenuhan hak asasi manusia yakni hak atas pendidikan bagi para pengungsi, khususnya pengungsi Palestina di Beirut,” katanya.
Pendidikan sebagai pemenuhan hak asasi manusia, Muhammadiyah juga memberikan beasiswa kepada rakyat Palestina yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Beasiswa tersebut dapat diakses di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA).
Dalam upaya peningkatan skill dan promosi perdamaian ke pemuda Palestina, Muhammadiyah saat ini juga sedang menyelenggarakan program Peacebuilding. Program membangun perdamaian tersebut ditargetkan ke ratusan pemuda Palestina untuk menata kehidupan masa mendatang agar lebih baik.