MUHAMMADIYAH.OR.ID, KAB. BANGGAI – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kab. Banggai mencatatkan pencapaian besar dalam upaya pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Suku Loinang di Dusun Tombiobong, pedalaman Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Upaya ini secara langsung menjawab delapan target dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang meliputi angka kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan sehat dan sejahtera, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi layak, Energi bersih dan terjangkau, dan kemitraan untuk mencapai tujuan.
Dusun Tombiobong sendiri merupakan lokasi yang cukup sulit untuk diakses. Membutuhkan waktu tempuh 20-30 menit dari desa terdekat serta untuk menuju dusun tersebut terbilang tidaklah mudah karena harus melewati jalur sungai, jalan bebatuan, semak belukar dan jembatan sempit.
Kehadiran PDA Banggai di wilayah tersebut membawa dampak signifikan. Melalui program-program yang relevan dengan target SDGs. PDA Banggai mengembangkan berbagai indikator kinerja yang berkelanjutan guna memastikan tercapainya tujuan pemberdayaan KAT.
Program ini mencakup berbagai aspek seperti program ekonomi yang diwujudkan melalui budidaya tanaman pangan dan pembuatan kolam ikan dan peternakan yang sebelumnya tidak pernah dilakukan oleh warga Loinang.
Lalu juga terdapat program Pendidikan dan Kesehatan yang diwujudkan dengan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pembangunan rumah singgah relawan guru, peningkatan kapasitas guru dan pengelola sekolah, penyuluhan bidang pertanian, perternakan, dan perikanan, Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan stunting, program makan siang sehat gratis di sekolah, dan pengadaan mobil ambulan.
Yang selanjutnya adalah Pembangunan Sarana Air Bersih (water elevator), Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Micro Hydro (PLTMH) yang tentunya akan semakin mendukung suku Lionang untuk mencapai kesejahteraannya.
Dan yang terakhir adalah kerjasama dan pelibatan berbagai pihak. Salah satunya dukungan penuh dari Lazismu.
Ketua PDA Banggai, Ernita juga mengungkap bahwa keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kontribusi para pendahulunya.
“Kami telah menjalankan berbagai program pemberdayaan KAT di Tombiobong, dan ketercapaian ini tidak lepas dari peran ketua PDA periode sebelumnya, Ibu Sri Moxa Djalamang dan Ibu Sekretaris Nurhaidah,” ungkapnya.
Bukti kerja nyata tersebut akhirnya memperoleh buah manisnya. PDA Banggai memperoleh penghargaan dari Kementerian PPN/Kepala Bappenas dalam ajang Indonesia’s SDGs Action Awards 2024. Penghargaan tersebut tentunya menjadi pengakuan atas sinergi berbagai pihak yang turut membantu membangun negeri dan memperhatikan komunitas adat terpencil di Indonesia.
Dengan terus berfokus pada target-target SDGs dan kerjasama antar pihak, Diharapkan program yang telah terlaksana dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk melakukan hal serupa dalam upaya membangun dan memajukan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di sebuah daerah di Indonesia. (bhisma)