MUHAMMADIYAH.OR.ID, METRO – Ajaran Agama Islam begitu luhur, tidak bisa ditandingi oleh ajaran dari siapapun, namun keluhuran dan kecemerlangan Agama Islam tersebut tertutupi oleh umatnya sendiri.
Hal itu disampaikan secara tegas oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman pada Rabu (16/10) dalam Tabligh Akbar Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah yang diadakan PDM Kota Metro, Lampung.
Dalam pandangannya, Islam sebagai ajaran masih belum diinternalisasi secara utuh oleh umat Islam itu sendiri. Hal ini yang menyebabkan, meski mengaku beragama Islam, namun mereka masih tetap melakukan korupsi.
“Jangan kemudian mengkaitkan ada korupsi terus itu Islam, karena kalau Islam harusnya orangnya cerah dan sekaligus mencerahkan,” ungkap dr. Agus.
Melihat realitas tersebut, dr. Agus mengatakan bahwa persoalan itu menjadi harus direspon secara serius. Dia berharap ada kesadaran atau upaya untuk mendalami Ajaran Islam, tidak sebatas pada ritual-ritual semata.
Selain itu, masalah lain yang dihadapi oleh umat Islam khususnya yang ada di Indonesia adalah meski jumlahnya banyak, namun kualitasnya masih kalah dibandingkan dengan kelompok atau komunitas yang lain.
Mengutip atas yang disampaikan oleh Jusuf Kalla, dr. Agus menyebut, dari 100 orang kaya atau pengusaha sukses di Indonesia, mayoritas adalah mereka adalah non-muslim, yang beragama Islam tidak lebih dari 10 orang.
Sebaliknya, jika dikumpulkan 100 orang miskin, maka yang 90 adalah orang muslim, dan selebihnya adalah dari yang lain. Kenyataan tersebut menjadi indikasi bahwa terdapat kesalahan dalam memahami Ajaran Agama Islam.
“Kalau dia Islam yang benar tentunya memiliki etos kerja yang baik, dia sadar bahwa mencari rezeki itu bagian dari ibadah, dia lakukan dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Muhammadiyah lahir sebagai pencerahan agar umat Islam tidak selalu berada pada posisi yang lemah. Muhammadiyah sebuah gerakan Islam yang ingin memajukan umat dan berdaya saing.
Pada 2024 ini Muhammadiyah telah berusia 112 tahun. Sejak awal sampai sekarang tetap dan terus konsisten memajukan dan menggembirakan umat, bangsa, bahkan sampai kemanusiaan universal.