Senin, 7 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Refleksi Jum’at Pagi: Ihsan di Dunia Politik

by timredaksi
11 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Refleksi Jum’at Pagi: Ihsan di Dunia Politik

Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Jum’at hari ini, udara pagi menyegarkan hati.  Ketika  bersiap ke daerah naik Kereta  Api “Tut Tut Tut” kegemaran cucu kami,  terlintas  soal politik penuh ironi. Dunia politik terasa menyesakkan dada, meski sinar sang surya memancarkan asa. Kenapa  dunia politik sarat kontradiksi?

Harap tidak salah persepsi. Politik sejatinya baik. Politik ialah  sawasa al-‘amr, mengurus sesuatu dengan baik. Politik, menurut Ibn Qayyim adalah jalan “aqrabu ila shalah”, mendekatkan segala kebajikan. Sebaliknya, “ab’adu ‘an al-fasad”, menjauhkan segala kerusakan. Politik kekuasaan, menurut Al-Ghazali, melekat dengan panggilan agama.

Namun,  politik di dunia nyata memang tidak lepas dari masalah pelik berduri. Seperti urusan duniawi lainnya, sarat ironi. Ketika politik diperjuangkan dan dipertaruhkan  dengan sikap yang mutlak-mutlakan, menang-kalah, suka tidak suka, dan apologia berlebihan. Maka, politik menjadi fanatik-buta, bahkan membabi-buta. Lahirlah sikap radikal-ekstrem dalam berpolitik. Politik serba menghamba pada dirinya. Para aktor politik pun menjelma Rubah, meminjam istilah Machiavelli. Hewan buas memangsa siapa saja.

MateriTerkait

Baitul Arqam PUTM: Menyiapkan Kader Wasatiyah yang Membawa Rahmat

Meneladani KH. Ahmad Dahlan, Busyro Muqoddas Tekankan Pentingnya Integritas dalam Muhammadiyah

Dorong Kampus Muhammadiyah, Busyro Muqoddas Tekankan Pentingnya Riset yang Berjiwa Irfani

Mereka yang salah dalam berpolitik, tidak menyadari kesalahan karena dininabobokan segala pesona dunia. Harta, tahta, dan gemerlap duniawi menjadikan aktor-aktor politik lupa diri. Politik penghamba kuasa belaka. Lalu, politik menjadi sarat mafsadat dan menjauh dari maslahat. Sebagian aktor politik di dalam dan luar tembok kekuasaan sama saja. Berperangai ala Rubah. Politik lantas berbuah fitnah,  membawa prahara bagi  hidup umat manusia.

Mereka yang merasa benar dalam berpolitik, sama saja terjebak pada sikap ghuluw atau ekstrem. Semua orang dan keaadaan salah semua di matanya. Semua orang hina dina. Semua orang jatuh martabat dan marwahnya. Dia tak pernah percaya kepada lian, dirinyalah yang paling terpercaya. Vonis buruk selalu dia gunakan. Dunia dicandra serba gelap gulita, tiada cahaya. Hanya dirinya yang paling benar, bersih, dan bercahaya!

Ihsan —kebaikan yang melintasi— yang ada di qalbu pun seolah tidak menyisakan sikap tawasuth atau jalan tengah dalam dunia politik dan kehidupan yang serba ekstrem. Dunia politik seluruhnya salah, tidak ada celah benarnya. Politik si benar mutlak benarnya dan bahkan seolah serba suci, tanpa ruang salah sebagaimana layaknya perbuatan manusia yang tidak luput dari khilaf. Politik hitam-putih berkacamata kuda.

Pandangan dan sikap hidup diri sendiri pun dimutlakkan. Diri serba benar, lian serba salah. Padahal Imam Syafii mengingatkan, “Pendapatku benar tapi mungkin juga salah. Pendapat orang lain salah tapi mungkin juga benar.”. Sikap dan pendapat tengahan seperti diajarkan Imam nan alim dan cerdas itu, seolah barang langka atau mutiara yang hilang di tengah dunia politik dan kehidupan yang serba diabsolutkan.

Kadang atau tidak jarang berstandar ganda. Kepada lawan atau pihak lain menuntut  hidup serba etika tanpa kompromi. Padahal diri sendiri tidak jarang mempraktikkan sikap nir-etika atau luruh etika. Benar dan salah, baik dan buruk, serta pantas dan tidak pantas hanya berlaku sepihak tergantung parameter diri sendiri. Kata pepatah, tiba di mulut dimuntahkan, sampai diperut dikembungkan.

Lebih-lebih dengan simulakra media sosial. Dunia politik dan kehidupan menjadi sarat sumpah serapah. Hujat menghujat. Saling merendahkan martabat. Laqab yakni memberi julukan-julukan yang merendahkan pun menjadi lumrah. Gemar menebar virus curiga dan sakwasangka bahaya. Kusak-kusuk ke sana ke mari memercikkan api panas, yang membakar dada setiap orang. Lahirlah hidup sarat amarah. Bila tak dikendalikan, menjadi benih Mahabarata di Kuru Setra.

Peringatan Allah pun berlalu begitu saja, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Hujarat: 11).

Pada dialektika yang serba ekstrem itu, bisa dipahami kegelisahan Muhammad Abduh hingga dia bersumpah menjauhkan diri dari dunia politik yang anarkistik. “Aku berlindung kepada Allah dari masalah politik, dari orang yang menekuni politik dan terlibat urusan politik serta dari orang yang mengatur politik dan dari orang yang diatur politik”, kata sang mujadid dari Mesir itu. Abduh memang mengalami benturan keras di dunia politik pada era kekuasaan Khedewi Taufiq. Pada 1882 ia diasingkan selama enam tahun ke Libanon, pasca pemberontakan Urabi.

Dunia politik memang ada menebar sisi kelam. Buya Syafii Maarif  menyatakan hal serupa Abduh di Tanwir Denpasar 2002. Politik itu memukul, dakwah merangkul. Politik memecah-belah, dakwah menyatukan. Seorang politisi senior saat itu sempat memprotes pernyataan Buya, karena menurutnya politik tidak seperti itu. Buya Syafii sangat  paham, tapi Ketua PP Muhammadiyah periode 2000-2005 itu sengaja mengambil titik ekstrem dari dunia politik partisan.

Gegara politik, orang dan kelompok diposisikan dalam dua kutub ekstrem. Menjadi oposisi-biner. Kawan versus lawan. Siapapun yang dekat dengan lawan, dia sepenuhnya lawan. Jangankan bersekutu, hanya bertemu pun, dialah lawan. Sebaliknya, siapapun yang dekat dan bersama dirinya, semua kawan mesti tak sehaluan. Meminjam metafora penyanyi Gombloh dalam lagu populer  “Lepen” di era 1980an. Kalau cinta sudah melekat, “t… kucing, rasa coklat”.

Politik tidak identik dengan mereka yang berada di dunia-dalam kekuasaan. Mereka yang berada di dunia-luar kekuasaan pun, sering berpolitik praktis. Bertopeng perjuangan kebenaran, terlibat politik partisan. Politik pro maupun kontra kekuasaan sama saja perangainya manakala terjangkiti sikap ektrem dan mutlak-mutlakan. Terperangkap pada kebiasaan politicking, mempolitisasi segala hal. Masalah kecil diperbesar, apalagi yang besar. Masalah besar  diperingan, apa saja boleh dilakukan. Dunia politik sarat dramatisasi. Agama pun dipolitisasi!

Semoga masih banyak yang tersisa dari dunia politik. Politik sebagai jalan kebajikan sejalan pesan Ibn Qayyim dan Al-Ghazali. Sebaliknya tidak menjadi dunia kelam ala pengalaman buram Syeikh Abduh. Maka, hadirkan ihsan dalam berpolitik dan menyikapi kehidupan. Jiwa baik nan autentik yang melahirkan pandangan dan sikap tengahan dalam menjalani kehidupan. Bukan politik haus kuasa. Bukan pula politik kemarahan sarat aura dendam. Apalagi politik ekstrem berlebihan. Merasa paling benar dan digdaya sendiri di muka bumi!

Tags: Haedar Nashir
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Di Forum Internasional, Abdul Mu’ti Paparkan Pengalaman Muhammadiyah Bangun Pendidikan yang Inklusi dan Harmoni

Next Post

Seperti Apa Agama Islam yang Diyakini Muhammadiyah?

Baca Juga

Banyak Masjid Sepi Setelah Ramadan, Haedar Ajak Kaum Muslimin dan Dai Bermuhasabah
Berita

Selamat Puasa Bermakna

01/03/2025
Muhammadiyah Ormas Bermartabat
Berita

Muhammadiyah Ormas Bermartabat

27/02/2025
Ekonomi Kuat, Kunci Umat Islam dan Bangsa Indonesia Bisa Pengaruhi Geopolitik
Berita

Ekonomi Kuat, Kunci Umat Islam dan Bangsa Indonesia Bisa Pengaruhi Geopolitik

26/02/2025
Haedar Nashir: Akademisi Harus Berjuang untuk Umat dan Bangsa
Berita

Haedar Nashir: Akademisi Harus Berjuang untuk Umat dan Bangsa

25/02/2025
Next Post
Launching Platform Asuransi ProtekMu, Saad Ibrahim sebut ini Bagian dari Implikasi Islam Berkemajuan

Seperti Apa Agama Islam yang Diyakini Muhammadiyah?

Integrasi Masjid dan Pesantren untuk Menempa Keimanan dan Keilmuan Generasi Muslim

Kepala Sekolah Muhammadiyah Harus Miliki Visi yang Jelas Tentang Masa Depan Pendidikan

Irwan Akib Ajak Generasi Muda Muhammadiyah untuk Produktif

Irwan Akib Ajak Generasi Muda Muhammadiyah untuk Produktif

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mazhab Hukum yang Dianut Muhammadiyah Adalah Mazhab Profetik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.