MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Biasanya yang lumrah terjadi di umat Islam adalah wakaf tanah, bangunan, atau yang terbaru di Muhammadiyah yaitu wakaf uang, namun ada wakaf yang unik di Muhammadiyah DI. Yogyakarta (DIY).
Tidak banyak terjadi dan bisa dikatakan unik karena Muhammadiyah DIY menerima wakaf seperangkat alat Gamelan lengkap, beserta Wayang Kulit milik almarhum H. Sudaryanto asal Kabupaten Bantul.
Penyerahan wakaf tersebut diterima langsung oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY Ikhwan Ahada, Wakil Ketua Iwan Setiawan, Ketua LSB PWM DIY Dian Korprianing Nugraha, serta anggota dan Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Bantul.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi muhammadiyah.or.id pada Rabu (7/8), Ikhwan Ahada menyampaikan apresiasi wakaf ini, menurutnya ini adalah contoh baik bahwa wakaf tidak hanya berupa sebidang tanah, bangunan, atau perangkat ibadah.
“Wakaf bukan hanya berupa tanah, bangunan, seperangkat alat ibadah saja. Alat kesenian dan kebudayaan juga bisa diwakafkan, dikarenakan itu juga bisa menjadi sebuah alat pembelajaran dan wahana belajar di lingkungan pendidikan,” katanya.
Sejauh ini PWM DIY terbuka untuk umum yang ingin mewakafkan barang-barang kesenian maupun kebudayaan. Barang-barang tersebut akan memiliki nilai jika di tangan Muhammadiyah sebab ada lembaga seni dan budayanya.
“Kami PWM DIY melalui LSB sangat terbuka kalaupun ada warga yang mau mewakafkan berupa alat kesenian dan kebudayaan,” katanya.
Selain akan dipergunakan secara baik oleh LSB, perangkat kesenian yang berupa Gamelan dan Wayang ini juga akan dimanfaatkan sebagai media belajar di SMA Muhammadiyah 1 Bantul.
Di sisi lain, dari pihak keluarga H. Sudaryanto percaya bahwa Muhammadiyah akan memanfaatkan sebaik-baiknya wakaf tersebut, terlebih wakaf alat kesenian ini akan digunakan sebagai media belajar yang artinya akan menjadi amal jariyah.