MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih merupakan sebuah institusi kesehatan yang didirikan oleh Persyarikatan Muhammadiyah. RSIJ ini telah lebih dari setengah abad memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat dengan spirit pelayanan islami.
Gagasan pendirian RSIJ bermula dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang bernafaskan Islam. Kusnadi, seorang tokoh Muhammadiyah, merasakan pentingnya keberadaan rumah sakit islami dan mulai menyampaikan gagasannya kepada pihak-pihak terkait.
Pada tanggal 18 April 1967, setelah melalui berbagai pertimbangan dan proses administrasi, berdirilah Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta berdasarkan akte nomor 36 tahun 1967 yang dibuat oleh notaris R. Surojo Wongsowidjojo. Kusnadi, sebagai penggagas utama, diangkat menjadi ketua yayasan. Dalam upaya mendapatkan dana untuk pembangunan rumah sakit, yayasan berhasil mendapatkan bantuan dari NOVIB (Nederlands Organisatie Voor Internationale Behulpzaam Heid), lembaga pemerintahan Belanda, serta dukungan dari pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta.
Pada tanggal 7 Maret 1968, Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dengan SCCFA (State Committee for Coordinating Foreign Aid) yang bernaung di Departemen Luar Negeri Pemerintahan Belanda, yang menyetujui memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya pembangunan rumah sakit. Setelah melewati berbagai tahap pembangunan dan pengumpulan dana, pada tanggal 23 Juni 1971, RSIJ diresmikan oleh Presiden Soeharto, dengan fasilitas awal ruang perawatan berkapasitas 56 tempat tidur.
Pada tahun-tahun berikutnya, RSIJ terus berkembang. Pada tahun 1972, RSIJ mendapatkan bantuan dari Presiden Soeharto untuk pembangunan kamar operasi, dan pada tahun 1973, dibangun ruang perawatan kelas I dengan kapasitas 16 tempat tidur. Dengan penataan manajemen yang baik, pada tahun 1975 RSIJ mulai memperoleh surplus dana, meskipun dana tersebut masih belum cukup untuk pengembangan sarana fisik yang lebih besar.
Perkembangan signifikan lainnya terjadi pada tahun 1979, ketika RSIJ membangun empat gedung perawatan baru dengan bantuan Presiden Soeharto, serta membangun apotik, kamar rontgen, dan laboratorium dengan dana sendiri. Pada tahun 1982, dengan dukungan dari Pemerintah Saudi Arabia, RSIJ berhasil membangun gedung Sekolah Perawatan Kesehatan (SPK) berlantai empat yang mampu menampung 100 siswa, serta ruang perawatan ICU dengan kapasitas 8 tempat tidur.
Pada tahun 2001, RSIJ telah berkembang menjadi rumah sakit dengan kapasitas 466 tempat tidur, didukung oleh 1.444 tenaga medis, perawat, dan non-medis. Kemudian, pada tahun 2009, RSIJ memulai pembangunan Gedung Klinik Raudhah dan meresmikan Masjid Ar Rahmah. Pada tahun 2012, RSIJ meresmikan penggunaan Gedung Mina yang memiliki berbagai fasilitas medis canggih.
RSIJ terus berinovasi dengan meluncurkan RSIJTV dan RSIJRadio pada tahun 2012, yang kemudian meraih Juara I Persi Award Tingkat Nasional pada tahun yang sama. Pada tahun 2013, RSIJ memulai pembangunan Gedung Pendidikan dan Pelatihan, yang diresmikan pada tahun 2015 sebagai Gedung Pusdiklat PKU Muhammadiyah.
Pada tahun 2016, RSIJ Cempaka Putih berhasil meraih akreditasi paripurna bintang lima versi 2012, dan pada tahun 2019, RSIJ lulus Akreditasi Snars dengan predikat paripurna. Prestasi-prestasi ini menegaskan komitmen RSIJ dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi dengan tetap berpegang pada nilai-nilai islami.
Dalam perjalanan panjangnya, RSIJ Cempaka Putih telah membuktikan diri sebagai institusi kesehatan yang tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tetapi juga berperan aktif dalam pendidikan dan pelatihan tenaga medis, serta terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan segala pencapaian ini, RSIJ Cempaka Putih layak disebut sebagai layanan kesehatan dengan predikat paripurna.
Referensi:
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, “Sejarah Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih”, https://www.rsi.co.id/tentang-rsijcp/sejarah, diakses pada 25 Juni 2024.