MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) melakukan diseminasi hasil asesmen lapangan dan pelatihan toga toma yang merupakan rangkaian dari program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA).
Program ini merupakan kemitraan dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu-Ahad, 22-23 Juni 2024, dan dilaksanakan secara hybrid di kantor PPNA menteng, Jakarta Pusat dan zoom meeting.
Kegiatan ini merupakan mekanisme yang harus dilakukan untuk mengkonfirmasi data dan menggali informasi lebih lanjut dari 16 desa DRPPA yang terbagi dalam 4 provinsi yaitu Maluku, Sulawesi Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
Ketua Bidang Pendidikan dan Penelitian PPNA, Risni Julaeni berharap melalui kegiatan ini terbangun jaringan yang lebih kokoh dan dukungan berbasis masyarakat diantara tim program fasda dan relawan SAPA.
“Kami juga berharap adanya dukungan pada tindak lanjut dari kementerian dalam mengawal program lanjutan hasil dari asesmen lapangan. Bentuk dukungan ini dengan membantu buka jejaring baik dari internal kementerian ataupun dari jaringan eksternal kementerian untuk memasifkan program DRPPA di desa binaan PP Nasyiatul Aisyiyah,” ungkapnya.
Tujuan dari program ini adalah meliputi melaporkan kemajuan program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak, mengevaluasi pencapaian program hingga titik tengah implementasi, memperkuat komitmen dan partisipasi tim program, fasda dan relawan SAPA dalam mewujudkan desa yang ramah perempuan dan anak.
Selain itu juga untuk menyajikan temuan-temuan kunci dari assessment awal dan pelatihan toga toma, mengidentifikasi isu-isu prioritas terkait perlindungan perempuan dan anak, dan memfasilitasi diskusi dan umpan balik untuk memperkaya analisis dan rekomendasi program.
Sementara itu, Muntazimah Koordinator Program menyampaikan harapan agar tim DRPPA PPNA mendapatkan data yang jelas dan akurat, sehingga tidak terjadi ahistoris terkait program DRPPA di 16 desa.
Selain itu, agar treatmen-treatmen yang nantinya dilakukan oleh tim DRPPA PPNA di 16 desa relevan dengan kebutuhan masing-masing desa. Sehingga harapan bahwa desa dapat mengimplementasikan dan mencapai seluruh indikator DRPPA.
“Hal ini sejalan dengan harapan dari KemenPPPA bahwa ke 16 desa sasaran harus sukses mengimplementasikan 10 indikator DRPPA bahkan mudah-mudahan ada desa yang dapat melampaui dan menularkan ke desa-desa yang lain,” tandasnya.