MUHAMMADIYAH.OR.ID, GRESIK – Ketua Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini sampaikan tiga poin penting dalam mengokohkan dan meluaskan dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Gebyar Milad ‘Aisyiyah ke-107 yang digelar oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Gresik, Sabtu (25/5) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kabupaten Gresik.
Tiga poin tersebut adalah penguatan ideologi, penguatan pelaku pergerakan, dan bergerak maju. Noordjannah memaparkan poin pertama yakni penguatan ideologi yang diperlukan untuk membentuk mindset.
“Dari situ pandangan, mindset, dan nilai ada, dijiwai, dan itu yang mendorong kita bergerak,”jelas Noordjannah.
Menurut Noordjannah, jangan sampai pandangan ideologi Muhammadiyah jadi sampingan.
“Harus dikuatkan karena dari situ yang memanggil kita berdakwah kemanusian, jangan sampai di ‘Aisyiyah berkeluh kesah, itu berarti belum menguatkan ideologi,” tegasnya.
Kemudian untuk mengokohkan dan meluaskan, Noordjannah menyebut bahwa salah satu poin pentingnya adalah siapa pelaku gerakannya.
“Yaitu para pimpinan, aktivis, penggerak, dan penggembira ‘Aisyiyah sehingga ‘Aisyiyah bisa meluaskan gerakan dakwahnya,”tuturnya.
Noordjnnah juga menekankan pentingnya bagi kader-kader ‘Aisyiyah dalam memperluas jaringan dengan berbagai pihak. “Memperluas dakwah juga bisa dilakukan dengan memperbanyak kawan sehingga tidak pekewuh dengan siapa saja karena dalam konteks kemanusiaan semesta itu tidak mungkin kita berjalan sendiri.”
Poin ketiga dalam konteks mengokohkan dan meluaskan kemanusiaan adalah bergerak maju. “Ada sesuatu yang diperbuat, organisasi itu bergerak, bergerak itu maju. Maka ‘Aisyiyah dalam program-programnya penting untuk memiliki kemampuan managemen dalam mengatur apa targetnya, sudah jalan belum kalau belum alasannya apa.” Kesemuanya itu disebut Noordjannah dimaksudkan agar dakwah ‘Aisyiyah bisa bergerak maju dan meluas.
Noordjannah mengajak segenap pimpinan dan warga ‘Aisyiyah untuk dapat terus memaknai dan menjiwai nilai-nilai ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah, kemudian menggerakkan, dan ada amal-amal perbuatan yang terorganisir dalam sebuah sistem untuk memperkokoh dan meluaskan dakwah kemanusiaan ‘Aisyiyah.
