MUHAMMADIYAH. OR. ID, SURAKARTA-
Memasuki abad kedua, gerak dakwah ‘Aisyiyah menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah
harus memiliki gagasan dan pendekatan yang sangat berbeda, karena dakwah bukan lagi hal yang menakutkan namun justru merekatkan perbedaan dan menyamakan langkah dengan kolaborasi dan komunikasi.
“Kekuatan dakwah inilah yang menjadi spirit bagi para penggerak ‘Aisyiyah di berbagai level pimpinan, karena kesatuan dan kebersamaan akan menjadi pendorong kemajuan,” jelas Salmah dalam Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke 107 pada Ahad (19/5) di Aula Universitas ‘Aisyiyah Surakarta.
Salmah juga menekankan bahwa ‘Aisyiyah menyemaikan dakwah yang menyuburkan kebaikan, akhlak mulia, amal shaleh, dan segala kegiatan yang memberikan manfaat dan maslahat bagi masyarakat luas tanpa diskriminasi sehingga kehadiran ‘Aisyiyah benar-benar menebar rahmatan lil-‘alamin.
“Dengan dakwah pencerahan ‘Aisyiyah juga menyuarakan dan memelopori gerakan hidup damai, sehat, bersih, dan berkeadaban mulia sebagai budaya kolektif umat dan masyarakat sehingga kehidupan mencerminkan uswah hasanah dan peradaban utama sebagaimana aktualisasi pembentukan Khaira Ummah,” ungkap Salmah.
Selain itu, dalam kehidupan politik kebangsaan ‘Aisyiyah menyebarkan nilai-nilai luhur pencerahan dalam bentuk menyuarakan pesan dan mengembangkan sikap kebangsaan yang berpijak pada kebenaran dan kebaikan, moderat, damai, toleran, jujur, demokratis, dan berakhlak mulia untuk membawa Indonesia bersatu, berdaulat, bermartabat, adil, makmur, dan berkemajuan.
“Dakwah ‘Aisyiyah yang menyuburkan semangat dan ikhtiar amal shaleh yang membawa pada kemajuan umat dan bangsa di seluruh sudut negeri sampai ke daerah-daerah terdepan, terjauh, dan tertinggal. Kehadiran dakwah ‘Aisyiyah yang melintas-batas tersebut lahir dari nilai-nilai Islam yang berkemajuan dan telah digerakkan melalui praksis amaliyah ‘Aisyiyah dalam berbagai bidang kehidupan,” tutur Salmah.
Salmah juga mengatakan bahwa gerak ‘Aisyiyah di seluruh tingkatan dituntut semakin tanggap dalam memahami dan memberi solusi atas masalah-masalah sosial sekitar lebih khusus masalah keluarga, anak, dan perempuan.
“Aisyiyah juga harus menjadi kekuatan keagamaan yang memberikan edukasi dan menjadi pemandu moral yang mencerahkan terhadap generasi milenial yang hidup di tengah perubahan sosial dan tantangan zaman yang sangat kompleks,” tegas Salmah.
Salmah juga mengungkapkan bahwa kelompok sosial termasuk generasi Z dan generasi milenial memerlukan sentuhan dakwah dan tabligh yang menggembirakan, memberikan optimisme, menggelorakan gaya hidup maju, menanamkan budaya nir kekerasan, dan menanamkan nilai-nilai kebaikan utama sehingga masyarakat makin berkeadaban dan berkemajuan.