Minggu, 27 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Tiga Modal Penting untuk Kesuksesan Sekolah Muhammadiyah

by timredaksi
1 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 5 mins read
A A
Pendidikan Muhammadiyah Membidani Lahirnya Kelompok Menengah Baru Indonesia

Oleh: Nabhan Mudrik Alyaum

Salah satu ujung tombak Muhammadiyah adalah gerakan pendidikan. Bahkan lebih dari itu, pendidikan adalah trademark Muhammadiyah. Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan pun telah melakukan gerakan pendidikan sejak 1911 di rumah beliau. Gerakan ini yang di kemudian hari menjadi Qismul Arqa (cikal-bakal Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimaat Muhammadiyah).

Paparan ini disampaikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti pada Pembukaan Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) Sumatra Region 1 di Kota Metro, Lampung pada 25 April 2024.

Dalam agenda ini, Abdul Mu’ti menyampaikan tiga modal penting keberhasilan amal usaha pendidikan Muhammadiyah.

MateriTerkait

Status Nasab dan Tanggung Jawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Menikah dan Kemudian Bercerai

Khutbah Jumat: Larangan Berbangga Diri dengan Dosa

Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

Modal Sejarah

Pertama, modal sejarah. Pendidikan Muhammadiyah itu adalah amal usaha yang pertama dan utama Muhammadiyah. Paling pertama tentu saja faktor sejarah pendirian sekolah Muhammadiyah. Paling utama karena amal usaha yang telah mapan dan paling banyak adalah dalam bidang pendidikan.

Saat ini, sekolah Muhammadiyah telah berkembang pesat di Indonesia. Meski begitu perlu penguatan dari sisi data. Saat ini Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah telah menyelesaikan pendataan tersebut. Mulai dari jumlah sekolah, profil sekolah muhammadiyah, hingga keterangan lain seperti jumlah siswa dan keadaan guru. Ini adalah fokus kita untuk mengembangkan pendidikan berbasis data, bukan lagi menurut perkiraan.

Dengan modal sejarah ini, mestinya insan pendidikan Muhammadiyah mulai berpikir besar. Prinsipnya, Muhammadiyah tidak hanya “to recount” tapi juga “to accrue”, meraih apa yang seharusnya diraih oleh Muhammadiyah dengan modal sejarah dan jumlah besar.

Terlebih lagi saat ini mayoritas keadaan sekolah Muhammadiyah ada di klaster B, yaitu tidak buruk, tapi juga keadaannya tidak bisa dibilang baik. Ditinjau dari keadaan bangunan sekolah, mayoritas sekolah Muhammadiyah berada pada kondisi menengah atau menengah ke bawah. Hanya sedikit yang dalam keadaan sangat baik.

Ditinjau dari jumlah peserta didik, saat ini sekolah Muhammadiyah memiliki 1.055.000 siswa se-Indonesia Muhammadiyah. Jumlah ini ditargetkan meningkat, mencapai 50% atau bahkan diupayakan hingga 100% dalam satu tahun ke depan.

Modal Filosofis

Modal selanjutnya adalah modal filosofis. Kiai Dahlan telah meletakkan dasar-dasar filsafat Muhammadiyah. Bagaimana Kiai Dahlan bercita-cita melahirkan muslim yang intelek dan intelek yang muslim, juga intelek yang ulama dan ulama yang intelek.

Hal ini berangkat dari ungkapan, dadio kiai sing kemajuan lan ojo kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah” (jadilah kiai yang berkemajuan dan jangan pernah lelah bekerja untuk Muhammadiyah). Kiai oleh Abdul Mu’ti didefinisikan sebagai orang yang memiliki kedalaman ilmu agama. Karenanya perlu dilengkapi dengan prinsip kemajuan agar juga menjadi intelek.

Dari prinsip tersebut, Muhammadiyah perlu mengembangkan keunggulan dalam keilmuan. Lima tingkatan keunggulan tersebut adalah: ulul ilmi (memiliki ilmu), ulul albab (memiliki kecerdasan hati), ulul abshar (memiliki visi dan pandangan jauh ke depan, ulinnuha (memiliki kecerdasan), rasikhuna fil ilm (memiliki kedalaman ilmu).

Saat ini kiai yang berkemajuan itu diwakili oleh guru, kepala sekolah, dan insan pendidikan Muhammadiyah yang memiliki visi jauh ke depan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menguasai berbagai disiplin ilmu di luar disiplin agama. Hal ini juga yang diterapkan oleh sekolah Muhammadiyah masa awal, yaitu dengan melakukan pembaruan pendidikan formal dengan mengombinasikan ilmu agama dengan ilmu umum.

Lebih lanjut lagi, guru-guru di sekolah/madrasah Muhammadiyah harus dapat menjelaskan al-Quran dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga penjelasan tidak hanya berdasarkan tafsir-tafsir klasik. Abdul Mu’ti memberikan contoh dengan sejarah pelurusan kiblat.

Saat itu, Kiai Dahlan dengan sangat berani mengubah arah kiblat Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Upaya ini ditentang oleh masyarakat dan otoritas keagamaan pada masa itu. Bahkan Kiai Dahlan sampai dituduh sebagai kiai kafir. Tetapi saat ini semua masjid di Indonesia berusaha untuk meluruskan kiblat, mengikuti apa yang telah dilakukan Muhammadiyah seabad lalu.

Soal ilmu agama dan ilmu umum di sekolah, Kiai Dahlan juga ditentang, karena ilmu umum saat itu dipandang sebagai ilmu kafir. Tapi Kiai Dahlan dan Muhammadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada ilmu agama dan ilmu kafir. Karena sumber ilmu itu dari Allah (allamal insana maa lam ya’lam).

Lalu semua ini perlu dilakukan untuk memastikan Muhammadiyah terus berkemajuan dan berkembang. Prinsipnya, ojo kesel anggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah. Ini sebagai upaya agar pendidikan Muhammadiyah melahirkan apapun, seperti guru, meester, dan insinyur yang ada dalam pesan Kiai Dahlan. Sekolah/madrasah Muhammadiyah perlu menunjukkan kompetensi, militansi, serta komitmen memajukan persyarikatan umat dan bangsa.

Modal Nama Baik

Modal ketiga adalah modal sosial politik atau modal nama baik. Ini modal yang sangat besar di mana masyarakat berkesimpulan sekolah Muhammadiyah itu bagus. Muhammadiyah bahkan sudah punya sekolah di Australia, kampus Muhammadiyah di Malaysia, serta TK di Kuala Lumpur dan Kairo.

Nama besar Muhammadiyah ini modal untuk sukses. Karenanya, kalau sampai ada sekolah Muhammadiyah yang mati, itu terlalu. Karena sudah punya modal sejarah, modal filosofis, dan modal nama baik, mengapa bisa bermasalah?

Belajar dari pengalaman sekolah/madrasah Muhammadiyah yang telah berkembang pesat, cara kita mengelola sekolah tidak boleh dengan cara business as usual. Tidak boleh hanya sebatas mengelola sekolah Muhammadiyah. Tapi spirit pembaharuan, inovasi, dan transfer nilai harus terus melekat

Dengan modal-modal ini kita harus maju, regain, merebut kembali sejarah Muhammadiyah. Itu yang harus kita perjuangkan agar sekolah Muhammadiyah tidak inferior atau bahkan mengalami “tragedy of the common” terpuruk karena menjadi sekolah yang common, ordinary, biasa-biasa saja.

Kepala sekolah harus menjadi kepala sekolah pesulap yang dapat membawa inovasi dan perkembangan secara pesat. Bukan hanya menjadi kepala sekolah pemimpi yang idenya banyak tetapi tidak dapat merealisasikan. Bukan pula pecundang yang bermental inferior dan serba berpikiran sempit.

Selanjutnya sekolah/madrasah Muhammadiyah juga harus agile, lincah. Dapat menyesuaikan dengan keadaan sulit dan yang membatasi ruang gerak sekolah/madrasah Muhammadiyah. Growth mindest juga diterapkan agar keadaan yang sudah baik menjadi makin baik, dengan inovasi dan pembaruan terus menerus lahir.

Selain itu sekolah/madrasah Muhammadiyah juga harus lebih kencang dalam syiar. Terlebih lagi saat ini banyak informasi hebat dari sekolah Muhammadiyah tidak disampaikan, tidak dikapitalisasi, tidak dipasarkan. Syiar dan komunikasi perlu betul-betul dilakukan untuk membuat nama dan prestasi sekolah/madrasah Muhammadiyah terus dikenal oleh masyarakat.

Inilah tiga modal penting untuk pengembangan sekolah Muhammadiyah. Modal yang perlu dimaksimalkan agar regain our name as the reformers of the formal education. Menegaskan Muhammadiyah sebagai reformis pendidikan formal di Indonesia.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Refleksi Pasca Ramadan, Ketum Áisyiyah Ingatkan untuk Terus Konsisten Berburu Kebaikan

Next Post

Tiga Ayat Pegangan Warga ‘Aisyiyah

Baca Juga

Salah satu contoh budaya lokal yang digunakan sebagai media dakwah Islam
Berita

Islam, Budaya, dan Globalisasi: Membaca Ulang Fikih Kebudayaan

26/07/2025
Haedar Nashir Dorong Kolaborasi Majukan Sarana Prasarana Umat
Berita

Haedar Nashir Dorong Kolaborasi Majukan Sarana Prasarana Umat

26/07/2025
Haedar Ingatkan Ketimpangan Ekonomi Umat Islam Perlu Perhatian Serius
Berita

Haedar Ingatkan Ketimpangan Ekonomi Umat Islam Perlu Perhatian Serius

26/07/2025
Muhammadiyah dan Baznas Jalin Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan Islam
Berita

Muhammadiyah dan Baznas Jalin Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan Islam

26/07/2025
Next Post
Tiga Ayat Pegangan Warga ‘Aisyiyah

Tiga Ayat Pegangan Warga ‘Aisyiyah

Ribuan Warga Muhammadiyah Hadiri Silaturahim Idulfitri 1445 H 

Ribuan Warga Muhammadiyah Hadiri Silaturahim Idulfitri 1445 H 

Silaturahmi Memperkuat Ekosistem Sosial Budaya Islam di Indonesia

Silaturahmi Memperkuat Ekosistem Sosial Budaya Islam di Indonesia

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kemenhut RI dan Muhammadiyah Sinergikan Riset dan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Bakal Mendirikan Universitas di Provinsi Papua Selatan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.