MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Menyambut Bulan Suci Ramadan 1445 H, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Syamsul Anwar ingatkan puasa pada bulan ini jangan sebatas rutinitas, harus ada nilai lebih yang didapatkan.
Di hadapan seluruh civitas akademika Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dalam acara Tahrib Ramadan 1445 di Masjid At Taqwa, UMJ pada Selasa (5/3), Syamsul berpesan supaya Ramadan sebagai momentum mendidik diri.
“Umat Islam perlu meneguhkan diri dan tidak menjadikan bulan puasa semata hanya sebuah kewajiban rutinitas yang berpeluang dapat dianggap sebagai sebuah beban,” katanya.
Sebelum datang Bulan Ramadan, Syamsul meminta kepada civitas akademika, dan seluruh warga Muhammadiyah untuk menyambut dengan gembira, serta ritual ibadah puasa selama sebulan jangan dijadikan beban.
Puasa dalam pemahaman Agama Islam tidak sebatas menahan lapar dan dahaga, melainkan juga sebagai cara mendidik spiritualitas. Selain itu, puasa juga sebagai sarana bagi manusia untuk meningkatkan kepekaan sosial, menahan amarah, dan seterusnya.
“Bulan Ramadan perlu dijadikan sebagai momentum untuk mendidik diri sendiri agar mendapatkan hikmah dari ibadah puasa,” tutur Syamsul.
Oleh karena itu, Ia berpesan supaya muslim jangan menjadikan bulan Ramadan dan puasa sebagai ibadah khususnya tidak hanya sebagai rutinitas. Bulan Ramadan datang harus memberikan hikmah yang berdampak positif bagi umat manusia.
Pada kesempatan ini Syamsul menyebutkan juga menyebutkan terdapat 12 karakter yang perlu dimiliki untuk menjadi pribadi unggul, terlebih saat ini UMJ sudah terakreditas sebagai perguruan tinggi Unggul.
Karakter yang dia maksud itu diantaranya ada kerja keras, tekun, sadar untuk meningkatkan pengetahuan, teknis, melakukan pengawasan diri, kerja keras, efisien dalam bekerja, akuntabilitas, tepat waktu, memiliki kesabaran, dan berakhlak mulia.