MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA—Berakhirnya tahun 2023 dan menyambut kedatangan tahun 2024, jamaah Masjid At-Taqwa Pogot Surabaya mengadakan Kajian Bakda Maghrib pada Ahad (31/12/2023). Acara tersebut menghadirkan narasumber dari Ketua Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu Muchamad Arifin.
Dalam kajian tersebut, Arifin menekankan pentingnya muhasabah sebagai salah satu cara untuk memperbaiki hati, melatih, menyucikan, dan membersihkannya. Dalam pembahasannya, ia membacakan terjemah dari al-Hasyr 18, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Arifin juga mengaitkan urgensi muhasabah dengan nasihat Umar bin Khattab, salah satu sahabat Nabi yang sangat dihormati. Umar pernah menyatakan, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab, itu akan memudahkan hisab kalian kelak. Timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak. Ingatlah keadaan yang genting pada hari kiamat.”
Lebih lanjut, Arifin menyampaikan empat kunci dalam bermuhasabah. Pertama, ia menekankan bahwa hidup di dunia ini selalu berada di bawah pengawasan Allah, dengan mengutip Ali Imran: 5, “Sesungguhnya bagi Allah tidak ada satupun yang tersembunyi di bumi dan tidak (pula) di langit.”
Kedua, Arifin menegaskan pentingnya menyadari bahwa semua akan kembali kepada Allah, dengan merujuk pada ayat, “Maka apakah kamu mengira, bahwa kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?” (Al-Mukminun 115).
Muhasabah yang ketiga, menurut Arifin, melibatkan persiapan bekal untuk yang dibawa saat mati. Ia menjelaskan bahwa di antara bekal hidup yang sangat bermanfaat ketika seseorang sudah meninggal adalah berinfak di jalan Allah, seperti yang disarikan dari Surat Ali Imran 134.
Terakhir, Arifin menyoroti pentingnya menjadi manusia yang bermanfaat, dengan mengutip sabda Rasulullah, “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain.” Dengan muhasabah sebagai pedoman, Arifin berharap umat Islam dapat memulai tahun baru dengan niatan dan amal yang lebih baik.