MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) terus menambah jumlah guru besar. Seperti yang terjadi akhir bulan Januari 2024 ini, Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kompak menambah guru besar.
Hanya berselang sehari, setelah Budi Santosa, Dosen Unimus SK guru besarnya turun pada Selasa (23/1/2024). Disusul kemudian pada Rabu (24/2/2024), SK guru besar Dosen UMS yaitu Zulfikar dan Ihwan Susila juga ikut turun.
Atas turunnya SK guru besar salah satu dosennya, Rektor Unimus, Masrukhi mengucapkan syukur. Sebab dengan penambahan jumlah guru besar ini, diharapkan berdampak pada semakin meningkatkan kualitas pendidikan di Unimus.
Lebih-lebih saat ini Unimus sedang mengejar untuk segera mendapat akreditas Institusi Unggul dari BAN-PT. Dengan didapatkannya akreditas Institusi Unggul itu maka bertambah jumlah PTMA yang terakreditasi unggul menjadi 10, setelah yang terbaru adalah Unismuh Makassar.
“Saya Bersyukur sekali karena dengan kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ini, akan menguatkan institusi dan Lembaga, juga untuk memotivasi dosen- dosen yang ada di lingkungan Unimus untuk terus berkarir dalam jabatan fungsionalnya, sehingga dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini, nantinya harapan menuju Unimus Unggul akan terwujud,” harapannya.
Ungkapan syukur juga disampaikan oleh Rektor UMS, Sofyan Anif. Melalui turunnya SK guru besar kepada dua dosennya itu, dia berharap dosen-dosen lain untuk segera menyusul menjadi guru besar.
“Saya berharap kepada teman-teman dosen untuk segera menyusul dan mengejar jabatan sebagai guru besar ini,” tutur Anif.
Sementara itu Kepala LLDIKTI VI Jateng Bimo Widyo Andoko menyampaikan selamat atas capaian guru besar dosen yang berasal dari Unimus dan UMS ini. Pihaknya juga mendukung bagi dosen-dosen lain yang ingin mengajukan kenaikan jabatan menjadi guru besar.