MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Muhammadiyah pada 2023 merayakan milad ke-111, sebuah perjalanan panjang bagi organisasi sosial keagamaan ini. Sepanjang sejarah organisasi ini konsisten berbuat baik dan menjaga sikap independen.
Demikian disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Busyro Muqoddas pada (10/11) dalam agenda Rakernas Majelis Hukum dan HAM (MHH) PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Pada kesempatan yang baik tersebut, Busyro mengungkapkan alasan Muhammadiyah bisa konsisten berbuat baik, mencerdaskan, menyehatkan dan menjaga independensi Organisasi Muhammadiyah.
Menurut yang membuat Muhammadiyah berada pada jalan seperti sekarang ini karena bertumpu pada Khittah atau peta jalan, dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, serta putusan-putusan resmi organisasi lainnya.
“Karena Muhammadiyah memiliki konsep dan perilaku sesuai dan konsisten berpegang pada ideologi, maka Muhammadiyah saat ini mampu menjaga sikap independensi,” kata Busyro.
Konsistensi tersebut memiliki konsekuensi pada kerapian struktur organisasi dari pusat sampai ranting, bahkan Muhammadiyah mutakhir telah melebarkan sayapnya di dunia internasional dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM).
Terkait dengan Rakernas MHH ini, Busyro juga menyinggung beberapa kebijakan yang perlu dicermati dengan serius yaitu Kebijakan Tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), UU ASN 2023, UU Kesehatan, dan yang lainnya.
Busyro berharap melalui rakernas ini akan ada kajian dan masukan yang komprehensif untuk pemangku kebijakan. Menurutnya, itu sebagai bentuk visi misi dan tanggung jawab kader dalam merawat Muhammadiyah.
Mengutip Bob Hefner, Busyro mengatakan bahwa Muhammadiyah menjadi harapan dunia. Termasuk harapan bagi Indonesia yang dalam hematnya sedang mengalami demoralisasi dan degradasi demokrasi.
Kepada peserta Rakernas MHH, dia juga menitip pesan supaya dari sini lahir road map tentang kebijakan hukum dan HAM yang akan digunakan selama 15 tahun ke depan, sehingga bisa berkelanjutan setiap muktamar dan berkesinambungan dari rakernas ke rakernas.
