MUHAMMADIYAH.OR.ID, SUKABUMI—Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan pandangan menarik tentang kecerdasan manusia. Pandangan tersebut ia sampaikan dalam Kuliah Umum yang digelar di Universitas Muhammadiyah Sukabumi Senin (09/10).
Dalam acara tersebut, Fajar Riza Ul Haq menyoroti pentingnya pemahaman bahwa kecerdasan manusia tidak hanya terbatas pada aspek intelektual. “Semua manusia memiliki kecerdasan. Yang namanya kecerdasan itu tidak hanya kecerdasan intelektual,” ucapnya.
Fajar Riza Ul Haq merujuk pada konsep kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh psikolog Amerika Serikat, Howard Gardner. Menurutnya, manusia memiliki beragam bentuk kecerdasan yang mencakup berbagai bidang kehidupan. Sebagai contoh, individu yang memiliki kemampuan dalam bermain musik dapat dianggap sebagai orang yang memiliki kecerdasan musikal. Demikian pula, individu yang mahir dalam olahraga dapat dianggap memiliki kecerdasan kinestetik.
Namun, Fajar Riza Ul Haq menekankan bahwa kecerdasan tidak hanya tergantung pada pendidikan formal. Pengalaman dan kemampuan otodidak juga berperan penting dalam pengembangan kecerdasan. Ia menyoroti bahwa banyak orang yang tidak melalui pendidikan formal namun tetap memiliki kemampuan yang luar biasa. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan bukanlah hal yang tunggal.
“Kecerdasan itu tidak hanya tumbuh atau diproses di lingkungan pendidikan tapi juga berdasarkan pengalaman dan otodidak. Banyak yang tidak sekolah tapi punya kemampuan. Ini menunjukkan bahwa kecerdasan itu tidak tunggal,” tutur Fajar.
Dalam konteks pembelajaran di kampus, Fajar Riza Ul Haq menyatakan bahwa mahasiswa mungkin akan diajarkan kecerdasan intelektual. Namun, ia juga menekankan pentingnya pengayaan kecerdasan melalui pengalaman di luar lingkungan kampus. Mahasiswa diharapkan dapat mengeksplorasi berbagai jenis kecerdasan yang ada.
Pesan dari Fajar Riza Ul Haq ini menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki potensi kecerdasan yang beragam, dan pendidikan tidak hanya terbatas pada aspek intelektual. Kecerdasan dapat tumbuh melalui pengalaman, eksplorasi, dan pembelajaran sepanjang kehidupan.
