MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Tahapan seleksi penerima beasiswa Sang Surya Lazismu DIY telah mencapai babak wawancara pada Rabu (09/08). Dari total 102 mahasiswa yang berhasil melewati tahap administrasi, sebanyak 69 mahasiswa terpilih untuk mengikuti proses wawancara yang digelar di Gedung Muhammadiyah DI Yogyakarta.
Program beasiswa ini memiliki dua jenis, yaitu beasiswa dhuafa dan beasiswa kader, dan pada tahap wawancara ini, 32 mahasiswa jalur beasiswa dhuafa dan 37 mahasiswa jalur beasiswa kader berkompetisi untuk mendapatkan dukungan keuangan dalam pembiayaan kuliah mereka.
Proses wawancara dipandu oleh beberapa tokoh penting, termasuk pimpinan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, unsur Badan Pengurus Lazismu DIY, Wakil Ketua PWM DIY, dan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PWM DIY. Kegiatan seleksi ini berlangsung selama satu hari penuh.
Ketua Lazismu DIY, Jefree Fahana, menjelaskan bahwa calon penerima beasiswa yang terpilih akan mendapatkan dukungan biaya SPP penuh selama satu tahun atau dua semester. Program ini merupakan bentuk bantuan untuk mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan tinggi di wilayah Yogyakarta, baik dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Swasta (PTS).
Seleksi ini merupakan bagian dari berbagai tahapan, mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, hingga seleksi wawancara. Hasil akhir dari seleksi ini dijadwalkan akan diumumkan pada bulan Agustus ini. Para penerima beasiswa yang terpilih diharapkan akan menjadi relawan Lazismu DIY selama satu tahun sebagai bentuk kontribusi dan komitmen terhadap organisasi.
Sebelumnya, pada tahun 2022, program beasiswa Sang Surya telah berhasil membantu tujuh mahasiswa dengan memberikan dukungan biaya kuliah selama dua semester. Para penerima beasiswa tersebut juga diikutsertakan dalam program relawan Lazismu DIY selama setahun, serta mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Lazismu DIY.
Rizal, Bidang Program Lazismu DIY, menegaskan bahwa program beasiswa Sang Surya tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan peluang untuk mahasiswa berkontribusi secara nyata dalam kegiatan sosial melalui peran sebagai relawan.