MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALANG – Jenderal Sudirman resmi dikukuhkan sebagai Bapak Pandu organisasi kepanduan Muhammadiyah, Hizbul Wathan (HW) pada pembukaan Muktamar ke-IV HW di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/7).
Pengukuhan dilaksanakan secara simbolis lewat pembacaan keputusan Kwartir Pusat Hizbul Wathan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti.
“Bismillahirrahmanirrahim, atas berkah dan rahmat Allah Swt, kami mendeklarasikan pengukuhan pandu Sudirman sebagai Bapak Kepanduan Hizbul Wathan. Semoga Bapak Pandu Sudirman menjadi teladan dan jalan kehidupan bagi anggota gerakan kepanduan Hizbul Wathan, selamanya,” baca Abdul Mu’ti.
Membawa tema “Menggerakkan Sumberdaya, Membangun Kader Ulama”, Muktamar dimulai sejak Rabu (26/7) dengan forum Tanwir yang dibuka oleh Ketua PP Muhammadiyah, Saad Ibrahim. Diselenggarakan sampai Sabtu (29/7) besok, Muktamar diikuti 812 hadirin dan 700 penggembira dari seluruh Indonesia.
Selain itu, kegiatan perkemahan Jambore Nasional pada Muktamar ini diikuti 3.100 peserta dari target awal sejumlah 1.500 peserta. 39 perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) juga hadir langsung ke Malang.
Pada pembukaan ini, juga diserahkan bantuan 2.500 Alquran dari Lazismu kepada peserta kemah Jambore Nasional. Lazismu Jawa Timur diketahui juga menyediakan 4.000 porsi bakso gratis selama Muktamar.
“Atas nama panitia, kami mengucapkan banyak terima kasih pada PP Muhammadiyah, PWM Jawa Timur, dan UMM yang telah memberikan dukungan penuh hingga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar,” syukur Ketua Panitia Pelaksana Muktamar, Edy Prajaka.
Ketua Umum Kwartir Pusat Hizbul Wathan, Endra Widyarsono dalam pidatonya mengatakan jika Muktamar ini tertunda selama dua tahun akibat pandemi. Endra juga menyampaikan belasungkawa atas para kader HW yang telah gugur selama berkhidmat sebagai relawan pandemi Covid-19.
Memasuki kondisi normal saat ini, HW diharapkannya menguatkan peran kebangsaan dengan prinsip kepanduan yang telah diajarkan, seperti tangguh, resiliensi, pantang menyerah, siap menolong dan wajib berjasa, suka akan perdamaian dan persaudaraan, dan penyayang bagi semua makhluk.
“Sekecil apapun, pandu HW telah, harus, dan akan selalu berbuat manfaat bagi orang lain,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan juga memiliki harapan senada. Dia berharap Muktamar HW ke-IV ini dapat meneguhkan peran para kader HW untuk memberi kemanfaatan kepada Persyarikatan, umat, bangsa, negara, dan kemanusiaan semesta.
“Saya yakin Muktamar HW ini pun memiliki satu tekad yakni kebangkitan menuju HW yang lebih bermanfaat sebagaimana makna yang terkandung dalam kata-kata Hizbul Wathan, pembela tanah air. Mudah-mudahan apa yang kita ikhtiarkan senantiasa diridhai oleh Allah Swt,” doanya. (afn)