Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Berita

Hikmah Hijrah: Kombinasi antara Future studies dan al-Turats

by ilham
2 tahun ago
in Berita
Reading Time: 5 mins read
A A
Hikmah Hijrah: Kombinasi antara Future studies dan al-Turats

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Pengalaman Nabi Saw melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah mengajarkan tentang forward thinking. Menurut Muhamad Rofiq Muzakkir, forward thinking berarti kemampuan untuk memproyeksikan dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan dan keputusan saat ini. Hal ini berarti melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan di masa depan serta merumuskan strategi untuk menghadapinya.

Ungkapan Rofiq di atas disampaikan dalam Pengajian Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Jumat (15/07) yang mengambil tema “Hijrah yang Berkemajuan”. Menurutnya, pengalaman Nabi Saw hijrah merupakan momen paling dramatis dalam sejarah peradaban Islam. Setelah Abu Thalib meninggal dunia, Nabi Saw telah memprediksi eskalasi persekusi terhadap umat Islam di Mekkah. Hal ini menjadi pertanda bahwa Nabi Saw merupakan seorang sosiolog ulung yang mampu membaca peta situasi dan kondisi masyarakat.

Akhirnya, Nabi Saw beserta para sahabatnya memutuskan untuk mencari suaka politik sekaligus menambah persaudaraan di Yatsrib. Di awal pertama menginjakkan kaki di Yatsrib, Rasulullah Saw langsung mempersaudarakan golongan Muhajirin dan Ansar. Menurut Rofiq, keputusan Nabi Saw untuk melakukan hijrah ini memberikan satu isyarat bahwa ia memiliki bayangan untuk menciptakan komunitas ideal di masa depan. Pada kemudian hari terbukti bahwa daerah yang bernama Yatsrib ini menjadi Madinah, ibukota peradaban Islam.

Hijrah merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang tidak hanya menggambarkan perpindahan fisik Nabi dan para sahabatnya, tetapi juga mencerminkan strategi dan visi yang kuat untuk membangun masyarakat yang ideal berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Menurut Rofiq, peristiwa ini mendorong umat Islam untuk memiliki tujuan yang terencana tentang masa depan. Dengan adanya tujuan, umat Islam dapat melalui perjalanan waktu yang telah mereka prediksi serta dapat merekayasa realitas mereka sendiri. Pemahaman ini memotivasi umat Islam untuk menjadi proaktif dalam membentuk masa depan mereka sendiri sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

MateriTerkait

Milad Lazismu ke-23: Komitmen Menebar Manfaat untuk Kesejahteraan Umat dan Semesta

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

Sebaliknya, masyarakat yang tidak memiliki tujuan, hanya akan berpindah dari satu krisis ke krisis lain yang tidak pernah mereka harapkan. Tindakan mereka dalam menghadapi krisis itu hanya bersifat reaktif, bukan proaktif.  Mereka merasa tak memiliki kendali atas masa depan, hanya menerima keadaan tanpa upaya untuk mengubahnya. Upaya yang mereka lakukan dianggap tidak berpengaruh. Seperti melempar kerikil ke dalam sungai yang deras, itu hanya menciptakan riak kecil yang cepat hilang tanpa memberikan pengaruh yang signifikan pada aliran sungai. Analogi ini menggambarkan masyarakat yang tidak memiliki tujuan berarti mereka tidak memiliki kekuatan untuk membentuk arah masa depan yang diinginkan.

Future studies

Dalam dunia kesarjanaan Islam, memiliki perencanaan untuk membentuk realitas di masa depan disebut dengan future studies. Dikembangkan para sarjana dari International Institute of Islamic Thought (IIIT) dan akademisi Inggris Ziauddin Sardar, future studies memiliki tiga elemen utama: Pertama, future studies melibatkan penilaian terhadap masalah yang ada pada masa kini atau dalam studi Islam dikenal sebagai fiqh al-waqi’ (hukum terkait realitas saat ini). Hal ini mencakup pemahaman mendalam tentang tantangan dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, future studies melibatkan analisis tren linier dari masalah tersebut hingga ke masa depan. Ini melibatkan melihat perkembangan dan perubahan dalam tren sosial, ekonomi, politik, dan budaya serta meramalkan bagaimana tren tersebut dapat berkembang di masa yang akan datang. Ketiga, future studies melibatkan pembuatan skenario perubahan. Ini berarti merancang berbagai kemungkinan dan alternatif yang mungkin terjadi di masa depan, serta mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing skenario tersebut. Tujuannya adalah untuk membantu mengarahkan tindakan dan kebijakan yang dapat membentuk masa depan yang diinginkan.

Dengan menggunakan pendekatan future studies, para sarjana dan pemikir Islam berusaha untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang realitas masa kini dan merencanakan tindakan yang proaktif untuk membentuk masa depan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini melibatkan analisis mendalam tentang tantangan yang dihadapi oleh umat Islam serta merumuskan strategi dan kebijakan yang relevan untuk menghadapinya.

Al-Turats

Selain studi tentang masa depan, Rofiq juga menyampaikan bahwa umat Islam perlu untuk mendalami tradisi intelektual Islam pada masa lalu atau al-turats. Umat Islam perlu memandang masa lalu secara optimis. Jika mengabaikan masa lalu, umat Islam akan mengalami apa yang disebut dengan rupture from the past. Pemutusan dengan masa lalu memungkinkan umat Islam akan kehilangan warisan pengetahuan, pemikiran, dan pengalaman berharga yang ada dalam tradisi intelektual Islam, sehingga melahirkan apa yang disebut dengan epistemic rupture.

Dengan demikian, Rofiq mengajak untuk melakukan ekskavasi atau menggali kembali kekayaan pemikiran di dalam turats. Hal ini penting karena turats memiliki beberapa relevansi yang signifikan: pertama, turats memiliki jumlah karya yang sangat banyak, yang mencakup berbagai disiplin ilmu seperti teologi, hukum Islam, filsafat, sastra, dan sejarah. Kekayaan ini memberikan akses kepada umat Islam untuk mempelajari dan menggali pengetahuan yang luas dan mendalam; kedua, karya-karya dari para ulama terkemuka dalam turats memberikan dasar otoritatif dan legitimasi bagi pemahaman dan praktik keagamaan;

Ketiga, dengan mempelajari turats, umat Islam tidak perlu memulai dari awal dalam mencari pemahaman dan solusi terhadap masalah kontemporer, karena mereka dapat membangun pengetahuan di atas fondasi yang telah ada; keempat, turats telah mapan dalam sejarah Islam, meliputi periode paska Rasulullah hingga akhir abad ke-19. Hal ini menunjukkan keberlanjutan dan relevansi yang terjaga dari pemikiran dan pandangan yang diungkapkan dalam turats selama berabad-abad;

Kelima, turats merupakan bagian yang otentik dan organik dari sejarah Islam itu sendiri. Ini berarti pemikiran dan ide-ide yang terkandung dalam turats adalah refleksi dari pengalaman, pemahaman, dan perkembangan intelektual masyarakat Muslim sepanjang sejarah; dan keenam, pemikiran yang terdapat dalam turats tidak hanya mengajarkan pengetahuan dan pemahaman teoritis, tetapi juga menekankan pada aspek moral dan etika dalam kehidupan individu dan masyarakat.

Kombinasi Future Studies dan al-Turats

Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah mengajarkan umat Islam untuk mempelajari future studies sekaligus mendalami al-turats. Dengan future studies, umat Islam dapat memahami tantangan dan tren masa depan, serta merencanakan tindakan yang proaktif untuk menghadapinya. Mereka dapat menganalisis masalah yang dihadapi saat ini, melihat tren yang berkembang, dan membuat skenario perubahan yang mungkin terjadi. Hal ini membantu umat Islam merencanakan langkah-langkah yang sesuai dengan visi dan prinsip-prinsip Islam untuk mencapai masa depan yang diinginkan.

Di sisi lain, melalui al-turats, umat Islam dapat mengeksplorasi warisan pemikiran dan pengetahuan yang ada dalam tradisi intelektual Islam masa lalu. Mereka dapat mempelajari karya-karya ulama terdahulu, memahami konsep-konsep klasik dalam Islam, dan mengambil hikmah dari pengalaman masa lalu. Pemahaman ini memberikan fondasi yang kuat dan otoritatif untuk memandu langkah-langkah dalam merencanakan masa depan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam.

Dengan mengkombinasikan future studies dan al-turats, umat Islam dapat mengintegrasikan pemahaman tentang masa depan dengan kekayaan pemikiran masa lalu. Mereka dapat merencanakan dan mengambil tindakan yang strategis, dan berdasarkan pada ajaran Islam yang otentik. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk menghadapi masa depan dengan visi yang kuat, pengetahuan yang mendalam, dan kebijaksanaan yang berasal dari tradisi intelektual Islam yang sangat mengagumkan.

Penyusun: Ilham Ibrahim

Tags: Al TuratsFutur Studieshijrahmuhammadiyahpengajian umum pp MuhammadiyahRofiq Muzakkir
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Menyegarkan Semangat Hijrah melalui Perspektif Islam Berkemajuan

Next Post

Refleksi Milad 95 Tahun Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari Ajak Kuatkan 10 Pilar Keluarga Muda Tangguh

Baca Juga

Agung Danarto Menyebut Tidak Semua Budaya bagi Muhammadiyah itu TBC
Berita

Agung Danarto Menyebut Tidak Semua Budaya bagi Muhammadiyah itu TBC

06/03/2025
Sejarah Singkat Sikap Wasathiyah Muhammadiyah Membangun Bangsa
Berita

Sejarah Singkat Sikap Wasathiyah Muhammadiyah Membangun Bangsa

05/03/2025
Muhammadiyah Ormas Bermartabat
Berita

Muhammadiyah Ormas Bermartabat

27/02/2025
Muhammadiyah Gelar Rakornas Bidang Ekonomi
Berita

Muhammadiyah Gelar Rakornas Bidang Ekonomi

26/02/2025
Next Post
Rumuskan Sistem Advokasi Kasus Kekerasan Seksual, Nasyiatul Aisyiyah Gandeng 12 Majelis dan Ortom di Muhammadiyah

Refleksi Milad 95 Tahun Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari Ajak Kuatkan 10 Pilar Keluarga Muda Tangguh

Masyarakat Islam yang Sebenar-benarnya, Apa Maksudnya? #1

Paham Keagamaan Muhammadiyah

Haedar Nashir Dorong Muhammadiyah Jawa Barat Tingkatkan Kapasitas Amal Usaha

Empat Pesan Haedar Nashir untuk Milad ke-95 tahun Nasyiatul Aisyiyah

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.