MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI), Induk Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) meluncurkan program Gerakan Haji Muda Bersama BTM di Yogyakarta, Senin (11/7).
Program kolaboratif tersebut merupakan ikhtiar BTM untuk membantu kaum milenial mewujudkan perencanaan biaya perjalanan haji sedari dini. Acara ini disertai dengan bedah buku “Memintal Microfinance Muhammadiyah”.
Ketua Induk BTM, Drs. Achmad Su’ud, M.Si mengatakan jika peluncuran Gerakan Haji Muda Bersama BTM merupakan implementasi dari kesepakatan kerja sama yang pernah ditandatangani dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 20 Februari 2020.
Gerakan Haji Muda, kata dia merupakan peran strategis BTM untuk membantu milenial merencanakan haji dengan cara menabung dan berinvestasi sejak dini.
Menurut Su’ud, BTM berusaha memanfaatkan potensi 150 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Apalagi dalam penyelenggaraan haji selama ini, bank syariah hanya memiliki peran sebagai bank penerima setoran haji/siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Terpadu).
“Dengan demikian para milenial bisa merencanakan ibadah haji mulai sekarang,” ucapnya. Ke depan, Induk BTM, BPKH, dan BSI akan membentuk tim khusus untuk melakukan sosialisasi dan merumuskan roadmap dan timeline ke tingkat daerah dan wilayah.
Bendahara Umum Majelis Ekonomi Bisnis Ekonomi dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah, Ahmad Syauqi Suratno tak lupa mengapresiasi terobosan BTM. Sebagai solusi keumatan, Gerakan Haji Muda Bersama BTM kata dia memiliki tiga makna.
Pertama, memberikan solusi terhadap para jamaah haji agar setiap tahunnya tetap terjaga dengan baik karena adanya proses program perencanaan yang tertata dengan baik sejak dini.
Kedua, mempersiapkan lahirnya generasi emas 2045 dengan generasi muda dan calon pemimpin bangsa yang memiliki mentalitas yang kuat, iman, akhlak dan ilmu yang mumpuni.
Ketiga, syiar sekaligus membumikan konsepsi Risalah Islam Berkemajuan.
“Muhammadiyah di garis itu, ingin mengajak anak bangsa untuk jauh berpikir ke depan yaitu bagaimana membangun karakter yang utuh agar ke depan berbagai tantangan kebangsaan, keumatan dapat diselesaikan oleh anak-anak bangsa sendiri melalui pengenalan nilai-nilai agama dan konsepsi ibadah untuk dijadikan prioritas dalam kehidupan sehari-hari. Itulah tiga point di Gerakan Haji Muda Bersama BTM,” terang Ahmad Syauqi.
Sementara itu, RCEO Semarang BSI, Ficko Hardowiseto mengapresiasi Gerakan Haji Muda Bersama BTM dan sinergi antara BTM dan BSI. Menurutnya kerja sama ini selaras karena terkait kemudahan akses pendaftaran porsi haji melalui BSI.
Setelah terkumpul dananya insyallah dengan jumlah jaringan BSI seluruh Indonesia yang tersebar 1000 cabang, hal ini akan memberikan akses kemudahan dalam program Gerakan Haji Muda Bersama BTM dengan baik.
“Kami berharap dengan kerjasama BTM dan BSI akan memperkuat sinergi kerjasama antara Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan BPKH sebagaimana tagline kami, BSI hadir sebagai sahabat finansial, sosial dan spiritual,” ucap Ficko. (afn)