MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) diharapkan membangun tradisi kemajuan dan keunggulan, termasuk unggul akreditasinya serta menjadi pusat kajian strategis kebangsaan.
Demikian amanat yang disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib pada, Senin (19/6) dalam agenda Milad ke-60 Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, di Balai Sidang Muktamar, Unismuh.
Dalam amanat milad tersebut, Irwan menekankan pentingnya membangun tradisi kemajuan dan keunggulan. PTMA harus membangun pusat-pusat keunggulan, agar bisa berkontribusi memajukan bangsa dan peradaban.
Salah bentuk keunggulan, yakni capaian akreditasi unggul. Ia juga berharap Unismuh bisa meraih akreditasi institusi unggul. Namun keunggulan hanya bisa dicapai dengan kerja keras segenap sivitas akademika.
“Jangan mengharapkan keunggulan, jika kita melakukan hal yang biasa-biasa saja. Kita harus melakukan sesuatu yang lebih dari biasanya,” ungkapnya.
Guru Besar Bidang Pendidikan Matematika ini menegaskan, keunggulan bukan hanya pada ranah sumber daya manusia (SDM) civitas akademik, tetapi juga pada sisi pelayanan, sebab instansi pendidikan bagian dari jasa pelayanan.
Dalam konteks kebangsaan, keunggulan dan kemajuan yang mesti dicapai oleh PTMA adalah sebagai pusat kajian strategis berbagai isu kebangsaan. Hal itu sebagai kontribusi Muhammadiyah dalam menentukan arah kebijakan.
“Berbagai isu kebangsaan harusnya dikaji dan didalami oleh para pakar kita, sehingga mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang punya bobot sebagai kontribusi memajukan bangsa,” ungkap Direktur Program Pascasarjana Unismuh Makassar ini.
Terkait peran PTMA sebagai pusat kajian strategis kebangsaan, imbuh Irwan, dapat dirujuk pada dokumen Muktamar 48 Surakarta, tentang isu strategis keumatan dan kebangsaan.
“Kita harap pakar dari perguruan tinggi Muhammadiyah bisa turut andil dalam memberikan kontribusi pemikiran,” ujar Irwan.
Dalam pandangannya, urgensi keberadaan PTMA adalah sebagai wadah kaderisasi. Hal itu merupakan konsekuensi logis bagi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang memiliki peran ganda sebagai ladang dakwah.
Oleh karena itu, diharapkan supaya AUM bidang Pendidikan, lebih-lebih PTMA supaya memberikan beasiswa bagi kader Persyarikatan Muhammadiyah, sebagai ikhtiar melahirkan pelanjut amanah di masa depan.