MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Di samping dua atlet Kun Botakor peraih medali Sea Games 2023 Kamboja, Muhammadiyah memiliki kader lain yang mewakili Indonesia dalam Sea Games 2023. Dia adalah Yazid Hanif Kurniawan, kader Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
Dilansir dari laman PP IPM, Yazid adalah kontingen Indonesia untuk cabang olahraga Kun Bokator, seni bela diri khas Kamboja. Sebelum menggeluti Kun Bokator, Yazid adalah atlet Silat Tapak Suci.
“Jadi habis kemarin ikut Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Barat, saya ditawari oleh pelatih saya untuk pindah cabang olahraga untuk SEA Games karena awalnya saya dari cabang olahraga Pencak Silat. Saya seleksi pakai jurus Tapak Suci yang mirip-mirip sama jurus Kun Bokator ini, jadi alhamdulillah saya dipilih dan ikut pelatihan dari bulan November, sampai bulan Mei ini,” jelas Yazid.
Karena termasuk dalam cabang olahraga yang baru, Mantan Ketua Umum Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Muhammadiyah 4 Depok ini mengatakan bahwa dirinya harus beradaptasi dengan belajar semua dari awal.
“Nah, karena saya awalnya dari Pencak Silat, terus pindah ke Kun Bokator, mulai dari basic-basic, cara pegang senjata karena saya bermain senjata, beberapa tradisi-tradisinya, dan karakter geraknya yang berbeda. Cukup banyak memang kendala-kendalanya, tapi alhamdulillah saya masih bisa mengikuti dan progresnya kelihatan, kecuali beberapa tradisi-tradisinya yang kadang saya masih suka kaget karena cukup berbeda dari Pencak Silat,” terangnya.
Untuk sampai di titik ini, Yazid mengikuti latihan yang sudah dijadwalkan selama enam bulan terakhir untuk pertandingan SEA Games yang akan diikutinya, yaitu pada kategori Men’s Performance Phkak Form dan Men’s Duo Group Performance, pada Senin (8/5).
“Latihan-latihan ini oleh pelatih kami dibagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi pertama mulai dari jam setengah enam pagi sampai jam setengah tujuh pagi, sesi kedua mulai dari jam setengah sembilan pagi sampai jam sepuluh pagi, dan sesi ketiga mulai dari jam dua siang sampai jam empat sore,” kata Yazid.
Kepada kader IPM lain di seluruh Indonesia, Yazid berpesan supaya mereka saling berfastabiqul khairat mengejar prestasi.
“Untuk seluruh kader IPM di Indonesia, jangan lupa berada di mana pun kita, dalam keadaan apapun kita, selalu libatkan Allah dalam setiap kegiatan kita karena hal utama yang di kita cari itu rida Allah, kalo Allah meridai kita, maka apapun bakal terjadi di dunia ini, dan satu lagi jadikan prestasi kalian sebagai hobi, karena dengan menjadi hobi, kalian akan terbiasa menjalaninya,” pungkasnya.