Sabtu, 26 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Empat Pilar Gerakan Pemuda Negarawan

by Redaksi Muhammadiyah
2 tahun ago
in Artikel, Berita, Opini
Reading Time: 5 mins read
A A
Empat Pilar Gerakan Pemuda Negarawan

Dzulfikar Ahmad Tawalla*

Secara historis, gerakan pemuda memainkan peran penting dalam pembangunan sebuah bangsa. Peran sentral gerakan pemuda itulah yang membuat Ben Anderson dalam Java in A Time of Revolution, Occupation and Resistance (1944-1946) menyebut sejarah Indonesia adalah sejarah pergerakan kaum muda.

Tesis Anderson tersebut tidak diragukan. Sebab, fakta kesejarahan dan temporal menunjukkan bahwa kaum muda selalu menjadi motor penggerak dalam perubahan sosial di Indonesia.

Sejarah Indonesia tak mungkin melupakan gelombang pergerakan kebangsaan yang dicetuskan oleh para pemuda di masanya seperti Sukarno (1901), Moh Hatta (1902), Sutan Syahrir (1909), Tan Malaka (1897), serta tokoh muda lain yang turut berperan meraih impian kemerdekaan.

MateriTerkait

Haedar Ingatkan Ketimpangan Ekonomi Umat Islam Perlu Perhatian Serius

Muhammadiyah dan Baznas Jalin Kolaborasi Strategis Majukan Pendidikan Islam

Menghidupkan Semangat Al-Ma’un, Muhammadiyah Serukan Aksi Nyata Entaskan Kemiskinan

Demikian juga, dengan riwayat sejarah Kiai Ahmad Dahlan (1968), sepulang dari haji kedua (1903), dalam usianya yang masih muda (35 tahun) ia memprakarsai lahirnya pergerakan nasional yang diwujudkan dalam pembentukan organisasi Muhammadiyah.

Bersama dengan berseminya para tokoh tersebut, peristiwa sejarah juga banyak dimotori kaum muda, sebutlah gerakan Budi Utomo, peristiwa sumpah pemuda, peristiwa Rengasdengklok, hingga Reformasi 1998.

Deretan tokoh di atas lahir dan bergerak dengan ciri utama nasionalis dan patriotik. Mereka adalah pemuda negarawan, figur golongan muda yang meletakkan kepentingan negara di atas kepentingan dirinya sendiri.

Tekad bulat yang didukung kecerdasan gemilang menuntun para pemuda tersebut hadir, sebagai fajar baru dalam sejarah kebangkitan nasional kala itu.

Di antara sejarah pergerakan pemuda yang panjang itu, terselip juga sejarah gerakan pemuda yang dirintis kalangan muda Muhammadiyah, yang kemudian mengilhami lahirnya organisasi Pemuda Muhammadiyah.

Organisasi ini didirikan pada 2 Mei 1932 dengan tujuan: “Menghimpun, membina, dan menggerakkan potensi pemuda Islam demi terwujudnya kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangda dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”.

Visi tersebut mengandung cita-cita sosial untuk melahirkan sosok pemuda negarawan. Sebagai spirit yang luhur, visi tersebut niscaya hanya bisa tegak berdiri bila disokong pilar dan asas yang teguh untuk selanjutnya, mengejawantah dalam laku hidup kader Muhammadiyah.

Empat pilar gerakan

Terdapat empat pilar pemuda negarawan yang melekat dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah.

Pertama, pilar Islam berkemajuan. Spirit Islam berkemajuan adalah pandangan keagamaan yang berorientasi mempertinggi dan memajukan kehidupan manusia, memerangi keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, dan kemerosotan akhlak.

Konsep Islam tersebut hanya bisa dimungkinkan bila selalu hadir pembaharuan (tajdid) demi menjawab tantangan zaman. Pemuda Muhammadiyah sebagai gerakan pemuda Islam niscaya harus memiliki visi berkemajuan.

Dengan kekuatan intelektual, pemuda Muhammadiyah niscaya harus tampil sebagai contoh teladan dari spirit Islam berkemajuan tersebut.

Kedua, pilar keilmuan. Pemuda negarawan berdiri tegak di atas penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Seperti jamak disadari, iptek adalah pilar penyokong keberlangsungan hidup suatu peradaban umat dan bangsa. Ilmu ialah gugus pengetahuan yang turut mampu membantu manusia mencapai tujuan hidup yang ia cita-citakan.

Dalam konteks keindonesiaan, perlu disadari bahwa orientasi pengembangan iptek bukanlah berjalan tanpa kesadaran moral dan spiritual. Ilmu tidaklah bebas nilai, sebaliknya buah ilmu pengetahuan dan teknologi hendaknya mengabdi kepada nilai yang dianut masyarakat Indonesia.

Nilai tersebut bersumber dari Pancasila, UUD 1945, dan kebudayaan luhur bangsa. Pemuda negarawan menempatkan dirinya tidak saja sebagai pengguna (konsumen) dari iptek, melaikkan juga tampil sebagai pembuat (produsen).

Ketiga, pilar kewirausahaan sosial. Generasi muda Indonesia sesungguhnya aset penggerak ekonomi masa depan. Tak heran jika kini banyak negara di dunia menciptakan kebijakan ekonominya, dengan mengikuti karakter yang dimiliki generasi muda.

Generasi muda sesungguhnya, SDM yang harus terus dikembangkan demi menunjang kehidupan ekonomi Indonesia pada masa yang akan datang. Pemuda negarawan tegak di atas pilar ekonomi yang kuat.

Namun, Pemuda Muhammadiyah bukan sekadar mendorong pemberdayaan ekonomi untuk memenuhi mobilitas sosial personal. Usaha memperkuat ekonomi, seiring pemberdayaan ekonomi kerakyatan, membantu keluar dari jerat kemiskinan.

Keempat, pilar politik kebangsaan. Pemuda Muhammadiyah merupakan entitas yang turut berperan penting menentukan arah bangsa lewat jalur politik.

Namun, politik di alam pikiran dan sikap pemuda Muhammadiyah bukanlah politik serbaboleh (permisif), serbamateri (materialis), dan serbamenerabas (pragmatis).

Nalar politik pemuda Muhammadiyah berbasis pada nilai-nilai luhur (high politic), yang mendudukkan politik bukan sekadar untuk menapaki jalan menuju kekuasaan, melainkan juga menjadi jembatan menuju pencapaian tujuan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pemuda Muhammadiyah dalam hal ini menjadikan politik sebagai salah satu ranah dakwah, dalam membumikan kehendak Tuhan di muka bumi.

Strategi gerakan

Demi menerjemahkan pilar tersebut dalam ranah praktis, gagasan pemuda negarawan meniscayakan strategi gerakan yang berfungsi sebagai pemandu gerakan Pemuda Muhammadiyah. Setidaknya terdapat tiga strategi membumikan gerakan pemuda negarawan.

Pertama, strategi kultural. Yakni, usaha menyemai gagasan empat pilar tersebut melalui jalur kultural, lewat metode pembiasaan untuk membentuk etika, adab, tata susila, dan pranata sosial yang sesuai watak pemuda negarawan.

Strategi kultural bisa diwujudkan dengan bentuk program, seperti pembinaan, pelatihan workshop, FGD, dan penguatan karakter. Kedua, strategi struktural. Strategi ini dijalankan lebih formal dengan dukungan sistem yang kuat.

Menyitir ujaran Ahmad Dahlan, “Aktiflah di partai mana saja, rebutlah jabatan publik apa saja, tapi kembalilah ke Muhammadiyah”, disadari atau tidak, segala bentuk kebijakan publik yang dilahirkan negara, pasti berangkat dari dinamika politik.

Proses inilah yang harus ditempuh dengan kekuatan intelektualitas dan moralitas. Kader Pemuda Muhammadiyah hendaknya siap jadi pemimpin di level mana pun. Pemuda Muhammadiya tak boleh apatis terhadap politik, sebaliknya harus terlibat aktif.

Membangun komunikasi serta kerja sama dengan semua pihak. Pemuda Muhammadiyah harus aktif terlibat dalam Pemilu 2024 mendatang. Ketiga, strategi prosedural. Strategi ini dilakukan dengan usaha pengembangan dan penguatan peran kader di ranah publik.

Strategi inilah yang menjadi jembatan penghubung antara metode struktural dan kultural.

Wujudnya, pengembangan jaringan organisasi, memperluas radius pergaulan, baik dengan sesama gerakan Islam, gerakan sosial, pemerintah, tokoh publik, maupun jejaring atau mitra yang memiliki keterkaitan dengan aktivitas dakwah organisasi.

Di titik inilah, pucuk pimpinan Pemuda Muhammadiyah (PPPM) menjalankan fungsi aktif membangun jaringan organisasi yang seluas-luasnya.

Catatan ini berakhir dengan harapan visi pemuda negarawan terus menjadi alam pikiran, sekaligus bintang penuntun aktivitas sebagai pemuda. Membentuk pemuda negarawan tidak mudah, perlu kolektivitas, etos kerja, dan keteguhan untuk terus berupaya.

*Penulis adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

(Artikel ini terbit di koran digital Republika, Rabu 03 Mei 2023 dengan judul “Meneguhkan Empat Pilar Gerakan Pemuda Negarawan”, dimuat ulang dengan beberapa penyesuaian)

Tags: headlinepemuda muhammadiyah
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Tuan Rumah Pertemuan Penggiat Pendidikan Bencana, MDMC Dorong Penguatan pada Pendidikan Non Formal

Next Post

Dua Atlet Kun Bokator Asal UMJ Sumbang Dua Medali Sea Games 2023 Kamboja

Baca Juga

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Next Post
Dua Atlet Kun Bokator Asal UMJ Sumbang Dua Medali Sea Games 2023 Kamboja

Dua Atlet Kun Bokator Asal UMJ Sumbang Dua Medali Sea Games 2023 Kamboja

777 Mahasiswa Luar Sumatera Perebutkan Kuota PMM III 2023 Univ Muhammadiyah Aceh

777 Mahasiswa Luar Sumatera Perebutkan Kuota PMM III 2023 Univ Muhammadiyah Aceh

Terjadi Gerhana Bulan Penumbra, Perlukah Melakukan Salat Khusuf ?

Terjadi Gerhana Bulan Penumbra, Perlukah Melakukan Salat Khusuf ?

BERITA POPULER

  • Cerita Sekretaris PWM Jatim Diminta Pemuka Agama Katolik Mendirikan Kampus Muhammadiyah di Papua Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Status Nasab dan Tanggungjawab Anak Hasil Zina Ketika Orang Tua Tidak Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KOKAM dan Polri Sinergi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa UMJ Viral Usai Jadi Ketua RT: Gen Z Siap Pimpin Masyarakat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Buka Seleksi Beasiswa Al-Azhar Mesir 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Menikahi Perempuan dalam Kondisi Hamil?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Pesan Haedar Nashir untuk KOKAM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Sakit Muhammadiyah Berkembang Pesat, Haedar Nashir: Itu Kita Bangun Di Atas Sistem Profesional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Uang Hasil Monetisasi Konten Digital itu Halal?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.