MUHAMMADIYAH.OR.ID, LAMPUNG – Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim membuka Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-XIV Nasyiatul ‘Aisyiyah Provinsi Lampung di Aula BPSDM Pemerintah Provinsi Lampung, Sabtu (25/2).
Pada kesempatan itu, Wagub Chusnunia mengajak Nasyiatul ‘Aisyiyah bergandengan tangan dengan pemprov untuk merawat Indonesia dan mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya.
“Kegiatan hari ini pasti memiliki kontribusi nyata untuk Indonesia dan Lampung. Bersama-sama kita bergandengan tangan merawat Indonesia dari posisi kita di mana pun, dari kemampuan atau hal apa pun yang konkret dan nyata yang bisa kita lakukan untuk Indonesia dan Lampung,” ujarnya.
Wagub mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung akan terus memberikan dukungan kepada keluarga besar Muhammadiyah termasuk didalamnya Nasyiatul ‘Aisyiyah dalam rangka bersama mewujudkan Lampung Berjaya.
“Keluarga besar Muhammadiyah buat saya adalah keluarga saya sendiri. Jadi apa pun, tidak menjadi apapun, saya adalah keluarga bapak ibu semua,” kata Wagub. Pemerintah Provinsi Lampung kata dia juga menyambut baik apabila ada aspirasi dari Nasyiatul ‘Aisyiyah kepada pemerintah.
“Dengan senang hati apabila ada aspirasi atau sebagainya dari Nasyiatul ‘Aisyiyah untuk segera disampaikan. Ada keluarganya yang menjadi Wakil Gubernur jangan pernah canggung, jangan khawatir saya keluarga bapak ibu semua,” tegasnya.
Melalui Musywil, Wagub berharap Nasyiatul Aisyiyah dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang terus bermanfaat untuk generasi, untuk Indonesia dan untuk peradaban.
“Semoga keputusan yang dihasilkan bukan hanya positif dan baik untuk organisasi, namun untuk seluruh masyarakat di Provinsi Lampung,” pungkasnya.
Bertajuk “Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban”, Musywil ke-XIV Nasyiatul ‘Aisyiyah Provinsi Lampung dilaksanakan tanggal 25-26 Februari 2023.
Sementara itu, perwakilan Pimpinan Pusat Nasyiatul ‘Aisyiyah, Sumarni Susilawati dalam kesempatan ini berpesan agar Musywil mampu merumuskan program kerja dan berbagai langkah strategis yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Harus bisa dirasakan manfaatnya dan menyentuh ke masyarakat,” pesan Sumarni. (afn)