MUHAMMADIYAH.OR.ID, CIREBON— Panitia lokal penyelenggaraan Musyawarah Wilayah (Musywil) Muhammadiyah Jawa Barat ke-21 matangkan persiapan dengan melaksanakan rapat koordinasi. Rapat yang dilaksanakan di kompleks Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada Selasa (01/10) ini membahas seluruh persiapan Musywil, dari pembukaan hingga mekanisme pemilihan.
Dari rapat koordinasi ini, setelahnya akan terus dilakukan evaluasi setiap hari Sabtu demi memantapkan persiapan seluruh agenda Musywil. Seluruh panitia akan bersungguh-sungguh memberikan kenyamanan dan kelancaran event akbar Muhammadiyah Jawa Barat tersebut. Kabarnya, sejumlah Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah seluruh Jawa Barat akan meramaikan Musywil di Cirebon ini.
Ketua PDM Cirebon, Ahmad Dahlan menyatakan bahwa penyelenggaraan Musywil adalah momentum menyemarakan Kab. Cirebon, sehingga rapar koordinasi sangat penting dilakukan. Menurutnya, Musywil merupakan momentum yang tepat untuk menyapa ragam golongan yang melintas batas. Hal ini untuk menunjukkan inklusivitas Muhammadiyah yang memiliki tujuan mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Jadikan Musywil momentum untuk merangkul semua pihak, karena sejatinya Muhammadiyah adalah inklusif,” ucap Dahlan.
Sementara itu, Rektor UMC Arif Nurudin mengatakan bahwa salah satu keputusan rapat adalah akan adanya audiensi oleh panitia kepada setiap kepada daerah di Kota dan Kabupaten Cirebon. Ia menyarankan agar membuat suatu sistem informasi agar mudah diakses semua orang. “Perlu dibuat sistem informasi terkait suksesi Musywil,” tuturnya.
Arif menambahkan keinginannya untuk menyebarluaskan kesenian khas Cirebon. Biarpun Muhammadiyah sering disebut sebagai golongan modernis, tapi persyarikatan tidak anti dengan seni budaya. Untuk itu, Komunitas Seniman dan Budayawan Cirebon akan turut berpartisipasi menyemarakan musywil. “Musywil adalah momentum membumikan eksistensi Muhammadiyah Cirebon ke tingkat wilayah maupun nasional,” ujar Ketua PDM Kota Cirebon, Digyono.