MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA—Guru Besar Riset Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Prof. Siti Zuhro mendorong etika politik untuk dihadirkan dalam berbangsa dan bernegara supaya nuansa politik sehat dan rasional.
Demikian disampaikan Guru Besar sekaligus Dosen di FISIP UMJ ini pada, Jumat (6/1) di acara webinar yang diselenggarakan oleh FISIP UMJ. Dia menyebutkan bahwa sebagai negara demokrasi dan menjelang Pemilu 2024, etika politik diperlukan di Indonesia.
Peluruhan etika politik tampak jelas ketika Pemilu 2019, yang berdampak pada polarisasi politik yang dirasakan sampai saat ini. Kejadian tersebut menurutnya harus menjadi pengalaman dan pelajaran bagi bangsa ini agar terus membenahi sistem politik di Indonesia.
“Etika politik juga diperlukan bagi penyelenggara negara dalam pemilu maupun pilkada agar tidak ternoda atau hasil pemilu tidak cacat secara hukum.” Ungkapnya.
Dalam hemat Zuhro, lemahnya etika politik di negeri ini merupakan buntut dari minimnya penekanan nilai moral pada pendidikan. Dia juga menyoroti ihwal kesantunan yang kerap kali dipertontonkan oleh masyarakat, bahkan juga pejabat publik dalam praktik komunikasi politik.
Selain penurunan kesantunan atau keadaban publik, yang perlu untuk segera diperbaiki adalah tentang lemahnya pengawasan dan ketiadaan sosok teladan bagi masyarakat. Disisi lain, politik di Indonesia juga masih meninggalkan persoalan di mahalnya ongkos politik.
Sementara itu, terjadinya perpecahan masyarakat yang terjadi lantaran imbas dari dinamika politik dan praktik komunikasi politik yang gagal di dunia maya, Pendeta Mamberob Y Rumakiek menuturkan bahwa, tokoh umat beragama juga harus berperan untuk menyelesaikan masalah ini.
Sebagai tokoh agama, Pendeta Mamberob Y Rumakiek menjelaskan, bahwa sebagai bangsa yang religius, salah satu pemersatu bangsa Indonesia adalah ikatan keagamaan. Agama bisa berperan sebagai ‘pendingin atau penyejuk’ tensi panas bangsa ini yang diakibatkan pertarungan politik.
“Tokoh agama bisa menyejukkan dan menenangkan masyarakat. Perannya signifikan dalam menjaga keutuhan bangsa terutama dalam pesta demokrasi,” ungkapnya.