MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kampus berbasis Immersive Technology Universitas Siber Muhammadiyah secara resmi berdiri pada Rabu (05/10). Acara peresmian tersebut berlangsung di Lobby Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah), Yogyakarta. Turut hadir dalam acara peresmian, Rektor Universitas Siber Muhammadiyah Bambang Riyanta serta Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Dengan mengusung tagline Beyond Boundaries, Universitas Siber Muhammadiyah berupaya menyediakan layanan pendidikan yang mengedepankan fleksibiltas serta mampu melintasi batas terutama jarak yang ada selama ini.
Dalam sambutanya, Bambang Riyanta mengungkapkan bahwa hadirnya Muhammadiyah dalam dunia Metaverrse sekaligus menandai dua abad perjalan persyarikatan dalam hal digitalisasi aktivitas dakwah.
“Ini Amanah yang besar dan tanggung jawab yang besar yang berupaya kami wujudkan di dalam aktivitas Universitas Siber Muhammadiyah,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bambang juga menjelaskan bahwa salah satu tujuan didirikanya Universitas Siber Muhammadiyah adalah untuk menjawab kritik atas system pembelajaran jarak jauh yang masih dirasa memilki banyak kekurangan hingga saat ini.
“Pengembangan ini tentunya dalam rangka menjawab kritik terhadap pembelajaran jarak jauh di aspek pembelajaran afektif dan psikomotor,” terangnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyambut baik berdirinya Universitas Siber Muhammadiyah di Metaverse dan menganggapnya sebagai hari bersejarah bagi Persyarikatan.
“Ini hari yang bersejarah dalam perjalanan Muhammadiyah jelang Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48,” ungkapnya.
Mengenai teknologi yang diterapkan, Bambang menjelaskan bahwa dalam hal ini Universitas Siber Muhammadiyah mengembangkan tiga teknologi dasar yaitu Virtual Reality, Mix Reality, serta Augmented reality yang mampu menghadirkan kesan nyata saat mengakses Metaverse.
Untuk mengaksesnya mahasiswa bisa menggunakan berbagai macam perangkat seperti komputer, laptop, smartphone, serta Virtual Reality (VR) untuk pengalaman immersive yang lebih nyata serta menarik.
Hingga hari ini sudah ada 1200 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang telah mendaftar di Universitas Siber Muhammadiyah.
Dikembangkanya teknologi ini juga bertujuan untuk memberi kesempatan seluruh masyarakat Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan kampung halaman serta profesi yang sedang mereka jalani. (Ghozy)