MUHAMMADIYAH.OR.ID, DENPASAR – Ketua Umum ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini hadir dalam Orasi Kebangsaan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Bali, Jumat (21/10).
Pada kesempatan itu, Noordjannah mendorong warga, anggota, dan pegiat ‘Aisyiyah untuk menggelorakan semangat memajukan perempuan Indonesia, apapun latar belakang agama, suku, dan budaya.
“Kami sering berpikir 105 tahun tokoh-tokoh ‘Aisyiyah itu berpikir memajukan perempuan dengan mendidik, membuat TK/PAUD, dengan ikut serta dalam sebuah kongres (perempuan, 1928) yang pembahasannya sudah mengglobal di sana ada 2 tokoh ‘Aisyiyah, Ibu Munjiyah dan Ibu Hayinah yang ini jarang juga tersosialisasi di masyarakat yang sedang kami dorong untuk jadi pahlawan perempuan karena dua beliau ini berbicara hal yang sangat substantif dan berkaitan dengan kemajuan-kemajuan, yakni Ibu Munjiyah berbicara tentang derajat perempuan,” ujarnya.
Munjiyah di dalam Kongres Perempuan 1928 menurut Noordjannah menyampaikan tiga hal yang harus dimiliki perempuan maju.
Pertama, soal akhlak kepribadian tinggi yang didasari oleh iman dan takwa. Kedua, soal ilmu yang luas dan berpengetahuan. Perempuan harus menerima ilmu dari mana saja tetapi diterima dengan cara yang kritis dan tidak ditelan mentah-mentah. Ketiga, terkait keteladanan diri yang harus dipromosikan dan dikuatkan secara terus menerus.
Pada kesempatan yang sama, Noordjannah juga menandatangani prasasti peresmian Gedung PAUD Dalum Kab. Badung, dan Rumah Wakaf Produktif ‘Aisyiyah Jembrana, Bali. (afn)