MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Beberapa bulan lagi Muhammadiyah-‘Aisyiyah akan menyelenggarakan event besar Muktamar di Solo. Diperkiran ratusan bahkan jutaan kader dan simpatisan Muhammadiyah akan memadati jalanan di Surakarta. Hal ini menurut Kepala Divisi Lingkungan Hidup di Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP ‘Aisyiyah Hening Parlan, arena muktamar akan jadi ujian seberapa kuat komitmen Muhammadiyah-‘Aisyiyah menampilkan wajah Islam yang bersih, indah, dan bermartabat.
“Salah satu gagasan di muktamar ini adalah zero sampah dengan meminimalisir sampah, baik sampah plastik maupun makanan, perlengkapan dan peralatan. Ini tentu saja akan menjadi ujian pembuktian bagi kita,” ucap Hening Parlan dalam Gerakan Subuh Mengaji pada Jumat (23/09).
Hening Parlan mengutip data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juga ton. Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Dengan kata lain, setiap penduduk memproduksi sekitar 0,5-0,68 kg sampah per hari. Apabila jumlah penggembira muktamar mencapai jutaan, maka sangat potensial menciptakan sampah dalam jumlah yang besar. Untuk itulah pentingnya green muktamar.
“Marilah inisiatif tentang pentingya buang sampah pada tempatnya agar muktamar tidak menciptakan gunungan sampah. Sesiapa saja yang datang ke Solo selama tiga hari itu, dilarang membawa plastik dan sampah,” ucap Hening Parlan.
Sampah makanan merupakan jenis sampah yang paling banyak, di samping plastik dan lain-lain. Dalam menangani ini, Hening Parlan mengenalkan tiga pilar hidup bersih zero sampah: 1) awareness: mempercakapkan green muktamar ke seluruh komponen Muhammadiyah-‘Aisyiyah; 2) inovasi: melahirkan kreativitas dalam gerakan, misalnya, membuat tumbler, tas kain, sistem pengelolaan sampah, dan lain-lain; dan 3) aksi: dilaksanakan sebelum dan saat pelaksanaan dengan berbagai perangkat yang mendukung.
“Kalau tidak memiliki kesadaran akan ini, maka ini akan bahaya. Semoga di event muktamar nanti kita benar-benar bisa menjadi wakil Islam, mewakili wajah Islam, yang bersih, indah dan nyaman, tanpa sampah,” ucap Hening Parlan.