MUHAMMADIYAH.OR.ID, SORONG – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) menggelar Tanwir di Sorong, Papua Barat pada 21 sampai 25 September 2022 dengan tema “Recover, Rebuild, Resilience”.
Di lingkungan Muhammadiyah, Tanwir sendiri adalah permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar. Dalam Pembukaan Tanwir yang digelar di Sportorium Universitas Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, Kamis (22/9), Wakil Presiden Republik Indonesia, KH. Ma’ruf Amin menyampaikan amanat melalui teleconference dari Istana Merdeka, di Jakarta.
Wapres menyebut agenda nasional berdasarkan visi Indonesia Emas tahun 2045 akan terwujud jika para pemuda di usia IPM tampil sebagai SDM unggul yang sehat, produktif, empatik, berdaya saing, cerdas, berakhlak mulia dan memiliki komitmen kebangsaan yang kuat. Untuk itu, dirinya berpesan agar IPM pada konteks ini berperan aktif memantik daya sang anak muda sesuai kaidah al-Ajru bi qadri al-ta’abi (pahala itu sesuai dengan usaha) dan al-Ajru bi qadri al-maslahah (pahala itu sesuai dengan kemanfaatan).
Di samping itu, Wapres juga berpesan agar IPM menguatkan pemahaman dan konsepsi Indonesia sebagai Darul Mitsaq atau Darul Ahdi wa Syahadah di kalangan anak-anak muda. IPM juga diharapkan aktif menyebarkan dakwah wasathiyah Islam yang rahmatan lil alamin dengan terus bermasyarakat dan bekerja sama dengan pemerintah untuk merawat harmoni dan persatuan bangsa.
“Oleh karena itu IPM yang banyak intelektual muda, saya minta juga ikut berkontribusi aktif dalam memajukan bangsa, untuk memajukan iptek dan pengembangan inovasi untuk terciptanya Indonesia yang maju dan sejahtera. Hal ini juga untuk memacu semangat generasi muda Muhammadiyah agar menjadi generasi muda yang mandiri untuk menjadi pemimpin terbaik bangsa,” ujarnya.
Terakhir, Wapres mengapresiasi Tanwir ini karena tema yang dibawa yaitu “Recover, Rebuild, Resilience” sejalan dengan misi Indonesia dalam gelaran akbar G20 pada akhir tahun ini. “Tema itu sejalan dengan upaya dalam presidensi G20 dalam mendorng pemulihan ekonomi dunia. Semoga Tanwir ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang sesuai dengan kemjuan bangsa yang berlandaskan nilai-nilai Keislaman dan Keindonesiaan,” pungkasnya. (afn)