Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Aqidah

Islam Bukan Beban, Berbaik Sangka Pada Allah SWT

by ilham
3 tahun ago
in Aqidah, Artikel
Reading Time: 5 mins read
A A
Semodern Apapun Muhammadiyah, Jati Dirinya tetap Islam

Salah satu kesalahpahaman yang dipegang oleh banyak pemuda Muslim adalah mereka memandang Islam sebagai agama yang kaku dan ekstrim. Tidak sedikit pula yang berpandangan bahwa Islam sebagai agama yang sulit untuk dipraktikkan. Karena itu, banyak anak-anak muda yang menjauhi Islam atau meninggalkannya sama sekali sejak usia remaja.

Satu hal yang perlu kita tegaskan adalah Islam bukanlah agama yang kaku. Islam bukanlah agama yang sulit untuk dipraktikkan, karena Islam sebenarnya memahami psikologi dasar dan fitrah manusia. Buktinya ditunjukkan dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Apabila aku perintahkan kepada kalian untuk mengerjakan suatu perkara, maka laksanakanlah itu semampu kalian” (HR Bukhari-Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya agama itu mudah. Dan, selamanya agama tidak akan memberatkan seseorang melainkan memudahkannya. Oleh karena itu, luruskanlah, dekatilah, dan berilah kabar gembira! Minta tolonglah kalian pada waktu pagi-pagi sekali, siang hari kala waktu istirahat, dan awal malam” (HR Bukhari-Muslim).

Ada sedikit hal yang perlu dibongkar dari dua hadis di atas. Pelajaran yang jelas adalah bahwa kita seharusnya tidak mempersulit agama kita dengan membebani diri kita sendiri, bertindak ekstrem, atau mengharapkan kesempurnaan. Sebaliknya, Nabi Muhammad SAW menasihati bahwa kita hanya perlu melakukan yang terbaik, menjaga harapan kepada Allah, dan menggunakan doa-doa terbaik sebagai sarana untuk mendapatkan kekuatan.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa membuat agama kita mudah, BUKAN berarti kita menjadi malas dalam mengamalkan Islam. Atau kita menggunakan kedua hadis di atas sebagai alasan untuk tidak memperbaiki diri. Membuat agama kita mudah berarti tidak terlalu longgar atau terlalu ekstrem dalam beribadah kepada Allah.

Islam Bukan Beban

Islam tidak dimaksudkan untuk menjadi beban hidup kita. Ajaran-ajaran yang disabdakan Rasulullah Saw dimaksudkan untuk menjadi sesuatu yang kita integrasikan ke dalam hidup, bukan sesuatu yang kita pisahkan. Mengikuti Islam seharusnya membuat kita lebih bahagia dan lebih puas. Jika seseorang mengabaikan keluarga, kesehatan, atau kesejahteraannya atas nama agama, maka itu bukanlah ajaran Islam yang benar.

Contohnya adalah kisah terkenal ketika beberapa perempuan Madinah datang kepada Nabi Muhammad mengeluh bahwa suami mereka menghabiskan seluruh malam dalam doa dan sembahyang seraya mengabaikan kewajiban rumah tangga. Nabi Saw menanggapinya dengan menghukum para suami dari para perempuan ini. Dengan tegas Nabi Saw mengatakan bahwa istri memiliki hak atas suami.

Jika tidak membuat agama menjadi tampak lebih mudah pada diri kita sendiri, maka kita akan kehilangan kebahagiaan dalam berislam, serta kualitas keimanan kita akan binasa. Kita perlu menemukan jalan tengah dalam cara kita mempraktikkan agama, yang akan membantu kita tumbuh sebagai manusia tanpa secara konsisten memaksakan diri.

Beberapa Muslim merasa terbebani dengan segudang ajaran Islam. Terkadang kehidupan pribadi mereka menderita karenanya. Namun, kita harus ingat hadis terkenal ini: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit.” (HR. Bukhari).

Amal yang paling disukai Allah adalah amalan yang dilakukan secara rutin, baik besar maupun kecil. Bahkan perbuatan kecil yang kita lakukan secara konsisten Insya Allah akan menjadi gunung kebaikan bagi kita di hari kiamat. Oleh karena itu, kita harus fokus untuk menciptakan kebiasaan melakukan perbuatan baik setiap hari yang dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas normal kita. Ingat, kita tidak pernah tahu amal baik apa yang akan membuat kita masuk surga, dan bahkan perbuatan kecil dapat menuai pahala yang besar jika dilakukan dengan niat yang murni.

Tujuan Beragama untuk Perbaikan Diri

Faktor lain yang menyebabkan Muslim mengalami stress adalah gagasan bahwa mereka tidak berbuat cukup untuk “menyenangkan” Allah. Beberapa Muslim sering diajarkan untuk “takut kepada Allah” dan diajarkan untuk takut akan murka-Nya. Namun, konsep “harus menjadi sempurna” dan takut “membuat kesalahan”—dalam beberapa aspek bukanlah ajaran Islam yang tepat.

Tidak ada di dalam Al-Qur’an dan tidak ada hadis otentik yang pernah mengisyaratkan bahwa Allah mengharapkan kesempurnaan. Sebaliknya, Allah mengharapkan agar tiap kali membuat kesalahan, diikuti dengan pertaubatan. Sebuah hadits menyatakan hal ini dengan jelas: Nabi Muhammad bersabda, “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat”. (HR Tirmidzi).

Allah mengharapkan kemajuan, bukan kesempurnaan. Perhatikan hadis di atas, Allah tidak mengatakan bahwa orang terbaik adalah mereka yang tidak melakukan kesalahan. Dalam hadis tersebut dikatakan bahwa semua manusia akan melakukan kesalahan dan melakukan dosa; namun, “sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah yang bertaubat”, artinya sebaik-baik manusia adalah yang menyadari kekurangannya dan bertaubat kepada Allah.

Pertaubatan identik dengan perbaikan diri. Hal ini karena pertaubatan melibatkan usaha untuk meminta pengampunan, membuat niat untuk tidak mengulangi kesalahan dan kemudian mengganti kesalahan dengan perbuatan baik. Oleh karena itu, pertaubatan adalah cara kita membangun karakter dan kemajuan kita sebagai individu. Itu adalah sesuatu yang ditunjukkan dalam tindakan kita, bukan hanya dalam kata-kata kita.

Jaga Harapan Positif pada Allah

Mempermudah agama kita juga berarti kita menaruh harapan besar pada rahmat Allah. Salah satu hadis yang menjelaskan gagasan ini adalah sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Allah berfirman: “Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku” (HR Muslim).

Kutipan di atas adalah kalimat pertama dalam sebuah hadits panjang. Namun, hanya kalimat ini yang menyimpan lautan pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa kita akan mendapatkan sesuatu dari Allah berdasarkan dari apa yang kita harapkan. Jika Anda mengharapkan sesuatu yang buruk dari Allah, maka itulah yang akan Anda peroleh. Namun, jika Anda mengharapkan kebaikan dari Allah, jika Anda memiliki harapan yang tinggi pada rahmat-Nya, dan jika Anda memiliki harapan yang tinggi bahwa Allah akan menerima amal Anda dan melipatgandakan pahala, maka itulah yang akan Anda dapatkan. Sederhananya: harapan kita mempengaruhi apa yang kita terima dari Allah.

Kita perlu mempertahankan harapan yang rendah hati namun tetap positif dengan Allah. Ingatlah bahwa sebagian besar dari 99 nama/sifat Allah berhubungan dengan kasih sayang-Nya, cinta-Nya, dan rahmat-Nya terhadap umat manusia. Sementara hanya segelintir nama/sifat-Nya yang menggambarkan murka-Nya. Ini menunjukkan bahwa rahmat Allah melebihi kemarahan-Nya. Allah adalah Tuhan yang baik hati yang menginginkan yang terbaik untuk kita, dan sikap kita terhadap-Nya harus mencerminkan hal ini.

Setiap kali kita melakukan perbuatan baik, bertaubat, atau berdoa kepada Allah, kita harus memiliki harapan penuh kesadaran bahwa Dia akan menerima niat serta perbuatan baik kita, atau menjawab semua doa-doa yang kita panjatkan. Ini tidak berarti bahwa kita harus berpuas diri. Sebaliknya, kita harus terus merawat dan memiliki harapan bahwa Allah akan selalu memberikan sesuatu yang terbaik untuk kita.

Kesimpulannya adalah menemukan jalan tengah dalam cara kita mengamalkan Islam, tidak terlalu ekstrem atau terlalu longgar. Islam harus diintegrasikan ke dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan sesuatu yang harus kita pisahkan. Kita harus menjaga harapan positif kepada Allah dan menggunakan doa-doa terbaik sebagai cara untuk memperkuat diri.

Penulis: Ilham Ibrahim

Editor: Fauzan AS

Tags: agamaakidahAllah swtislam
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Apresiasi Kader Muda Muhammadiyah, UMY Berikan Beasiswa pada Skuad Timnas U-16

Next Post

Benarkah Islam Mundur Karena Pemikiran Imam Al Ghazali?

Baca Juga

Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih
Berita

Sejak Awal Berdiri, Muhammadiyah Telah Miliki Etos Ekonomi yang Canggih

13/01/2025
Perubahan Radikal dari Fisikal ke Digital, Tantangan Abad Kedua Muhammadiyah
Berita

Memetik Hikmah dari Sejarah Penetapan Tahun Baru Hijriah

27/07/2024
Saad
Berita

Penting Bagi Warga Muhammadiyah Memahami Risalah Islam Berkemajuan

22/07/2024
Memaknai Hijrah, Haedar Ajak Muhasabah untuk Menata Masa Depan Cerah
Berita

Memaknai Hijrah, Haedar Ajak Muhasabah untuk Menata Masa Depan Cerah

20/07/2024
Next Post
Benarkah Islam Mundur Karena Pemikiran Imam Al Ghazali?

Benarkah Islam Mundur Karena Pemikiran Imam Al Ghazali?

Hadir di UMKT, Haedar Pesankan Lima Hal Ini pada Mahasiswa Muhammadiyah

Hadir di UMKT, Haedar Pesankan Lima Hal Ini pada Mahasiswa Muhammadiyah

Muhadjir Effendy Hadir di Malang Koi Show UMM, Sebut Bisnis Koi Bisa Kurangi Kemiskinan

Muhadjir Effendy Hadir di Malang Koi Show UMM, Sebut Bisnis Koi Bisa Kurangi Kemiskinan

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.