Sabtu, 5 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

BioColoMelt-Dx Kit Kanker Usus Besar Karya Dosen Muhammadiyah, Bukti Indonesia Bisa Mandiri Dibidang Kesehatan

by syifa
3 tahun ago
in Artikel, Berita, Nasional
Reading Time: 5 mins read
A A
BioColoMelt-Dx Kit Kanker Usus Besar Karya Dosen Muhammadiyah, Bukti Indonesia Bisa Mandiri Dibidang Kesehatan

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kanker usus besar merupakan jenis kanker ketiga terbanyak di Indonesia. Kondisi ini diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan genetic atau turunan. Kanker usus besar akibat genetic atau turunan ini berdasarkan penelitian juga termasuk tinggi daripada negara lain, kemungkinannya yakni hingga 10%. Tidak hanya itu, kanker usus besar ini juga menyerang tiga kali lipat lebih banyak pada usia muda kurang dari 50 tahun. Meski begitu, angin segar untuk mendeteksi dan mengobati kanker ini.

Ialah Susanti, Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang membuat Kit BioColoMelt-Dx (Alat diagnostic molekuler deteksi kanker usus besar). Alat ini baru saja memperoleh izin edar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada 1 Juli 2022. BioColoMelt-Dx ini merupakan produk pertama diagnostic molekuler kanker yang diproduksi di Indonesia.

Awal Mula Pengembangan Kit BioColoMelt-Dx

“Awal mulanya memang saya sudah meneliti kanker saat S2 di Australia menelitinya tentang kanker secara umum, bagaimana kanker tumbuh di organ lain. Ketika saya mau lanjut S3 itu saya tau-tau terdiagnosa kanker usus, saat itu posisi saya stadium 3 dan saat itu saya di treatment di Sardjito. Nah setelah selesai treatment, naik turun, kondisi komplikasi, saya akhirnya tetap ingin melanjutkan riset dan akhirnya melanjutkan ke S3, ya saya pikir Allah sudah memberikan jalan, jadi sekalian riset s3nya tentang kanker usus,” kata Susanti saat ditemui redaksi Muhammadiyah.or.id, Senin (25/7) di sela-sela kunjungannya ke Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.

MateriTerkait

Milad Lazismu ke-23: Komitmen Menebar Manfaat untuk Kesejahteraan Umat dan Semesta

Empat Golongan Manusia dalam Pandangan Rasulullah

Bergabunglah dalam Konferensi Mufasir Muhammadiyah III

Dari situ, Ia melakukan penelitian tentang bagaimana genetika kanker usus saat S3 di UK, University of Nottingham. “Setelah itu saya melihat kebetulan di Fakultas Kedokteran supervisor saya dokter, kemudian saya melihat bagaimana pelayanan untuk kanker usus di UK. Kemudian saya menyadari ternyata ada hal yang belum bisa dilaksanakan di Indonesia yang seharusnya mungkin sudah bisa. Salah satunya, bagaimana treatment pengobatan kanker itu disesuaikan dengan kondisi genetika pasien jadi tidak hanya berdasarkan stadium. Sekarang itu obatnya sudah berdasarkan mutasi gen. Jadi misalnya pasien X mutasi gennya A maka obatnya A. Tapi bila pasien Z mutasi gennya B maka obatnya B. Itulah yang akhirnya membuat saya membuat tes kit ini,” paparnya.

Berdasarkan pengalaman Susanti menerima perawatan di RS Sardjito memang saat itu sudah ada model tes kit yang sama tetapi masih sangat-sangat minim. Sekarang pun masih sangat minim implementasinya karena cukup mahal harganya, terlebih karena kitnya diimpor. Disebutnya, memang satu kali tes satu gen itu bisa mencapai 10 juta biayanya sehingga memang kurang banyak digunakan.

Kehadiran BioColoMelt-Dx Berikan Angin Segar Pengobatan yang Tepat

Namun dengan hadirnya Kit BioColoMelt-Dx ini memberi angin segar tak hanya pada pasien tetapi juga dunia Kesehatan Indonesia. Tujuan dari kit ini ialah pasien dapat mengetahui mutasi gennya, kemudian juga membantu treatment yang tepat, dan juga mendeteksi apakah pasien tadi mengalami kanker usus karena adanya genetic/turunan. “Mungkin sudah terlambat untuk pasien tapi itu penting untuk keluarganya yang sedarah, kakak, adik, anak, karena itu berarti mereka punya resiko tinggi untuk mendapatkan kanker sehingga kalau belum mencapai kanker kita bisa monitoring lebih sering dan bisa ke arah deteksi dini. Karena kalau kanker usus itu ditemukan di stadium 1 misalnya, survival ratenya itu bisa 90%,” paparnya.

Namun harus diingat, bahwa kit ini bukan untuk mendeteksi kondisi pasien yang sehat melainkan deteksi dini untuk pasien kanker usus besar yang punya kelainan genetic turunan yang kemudian hasilnya digunakan untuk acuan mendeteksi atau memonitoring pihak keluarga.

Kemudian untuk akurasinya sendiri, BioColoMelt-Dx ini sudah dibandingkan dengan tes serupa, yang memang dipakai di luar negeri dan harganya mahal. “Itu 100% hasilnya sama. Validasi klinis ini kita lakukan pada sampel pasien Indonesia itu bekerja sama dengan UGM Sardjito, UI RSCM, RS Dharmais, Kanker Dharmais, dan Universitas Riau,” tegasnya.

Selain itu, penggunaan kit ini juga cukup mudah. Pengaplikasiannya bisa dilakukan seperti alat untuk tes PCR Covid-19 hanya saja berbeda tujuan. Waktu produksi alat ini juga tidak lama, sehingga kit ini cukup banyak diproduksi.

Berhasil Atas Kerja Sama Banyak Pihak

“Saya sangat terbantu karena kit ini dikembangkan secara gotong royong,” ungkap Susanti. Jadi ada banyak pihak yang terlibat, tentunya selain rumah sakit yang telah disebutkan Susanti sebelumnya, UMP membantu di Studi Health Economic, kemudian BRIN,  juga Islamic Development Bank yang membiayai dengan dana hibah, serta Bio Farma yang memproduksi dan mengedarkan ke seluruh Indonesia.

“Kalau untuk dananya sendiri ukuran untuk riset seperti ini minim ya, tapi bisa minim karena semuanya gotong royong. Kita menjaga supaya harga jual reagennya itu tidak mahal seperti produk-produk impor yang biasanya, kita hitung kita akan 5 kali lebih murah. Contoh ; kalau biasanya 1 gen 10 juta, ini kita untuk 6 gen 2 juta saja,” terangnya.

Tantangan Pengembangkan BioColoMelt-Dx

Hadirnya alat ini bukan serta merta tanpa tantangan. Susanti menyebut bahwa ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam pengembangan alat ini. Pertama, mengkoordinasikan kolaborator. “Tapi alhamdulillah sepertinya semuanya paham bahwa ini misi sosialnya yang lebih kencang sehingga semua berkontribusi dengan caranya masing-masing,” kata dia. Kedua, pengadaan reagen. “Terutama reagen yang berfungsi sebagai pembanding, yang impor-impor itu, susah dan lama padahal kita harus membandingkan, harganya jadi 3x lebih mahal, dan pengirimannya cenderung lama,” imbuhnya.

Cara Mendapatkan BioColoMelt-Dx

Susanti menyampaikan bagi rumah sakit ataupun klinik yang menginginkan alat ini bisa langsung menghubungi pihak Bio Farma untuk pengadaan dan pemesanannya. Kemudian untuk harganya sendiri kurang lebih sekitar 20 jutaan untuk sekitar kapasitas 20 pasien.

BioColoMelt-Dx Bukti Indonesia Bisa Mandiri di Bidang Kesehatan

Susanti bersyukur BioColoMelt-Dx ini mendapat dukungan dari banyak pihak tak terkecuali Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Ia berharap bahwa temuannya ini dapat menjadi momentum menunjukkan bahwa bangsa Indonesia bisa mandiri dibidang yang mungkin terlihat sulit tapi dengan kolaborasi. Ini menjadi bukti, anak Indonesia bisa mengembangkan kit dengan kualitas yang sama.

“Semoga bermanfaat untuk pasien-pasien di Indonesia dan keluarganya karena hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kemungkinan resiko kanker usus yang muncul karena ada kelainan genetic turunan di Indonesia itu cukup tinggi. Kalau di negara lain 2-3% di Indonesia itu lebih dari 10%. Memang fenomena pasien-pasien  kanker usus muda (<50 tahun) di Indonesia itu juga 3x lipat sehingga kalau kita bisa mengetahui pasien mana yang memiliki kanker usus genetik turunan ini bisa di monitoring secara rutin dan lebih dini bisa dicegah arahnya menjadi kanker dan itu secara health economic sangat cost efektif dan meringankan beban biaya pengobatan,” jelasnya.

Ke depannya, Susanti optimis untuk mengembangkan kit ini dengan inovasi-inovasi lainnya. “Saat ini PathGen startup yang kita dirikan untuk fokus mengembangkan ini sedang fokus juga untuk mengembangkan tes genetika kanker paru karena kanker paru termasuk no 2 tertinggi di Indonesia,” pungkasnya.

Tags: BioColoMelt-DxDosen UMPheadlineKanker Usus Besarkesehatan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Muhammadiyah Harus Kembangkan Employee Engagement dan Talent Scan Untuk Hasilkan SDM Unggul

Next Post

Peran PCIM Membantu Pengungsi Afghanistan Kala Menghadapi Musim Dingin Ekstrem di Pakistan

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Muhammadiyah Raih Penghargaan PPKM Award dari Presiden Jokowi

Peran PCIM Membantu Pengungsi Afghanistan Kala Menghadapi Musim Dingin Ekstrem di Pakistan

PP Pemuda Muhammadiyah Ikuti Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama

PP Pemuda Muhammadiyah Ikuti Deklarasi Pemuda Negarawan Lintas Agama

KTT Forum Guru Muhammadiyah 2022 Resmi Ditutup dengan 5 Poin Khittah Jakarta

KTT Forum Guru Muhammadiyah 2022 Resmi Ditutup dengan 5 Poin Khittah Jakarta

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.