MUHAMMADIYAH.OR.ID, PONTIANAK – Nana Firman, Pegiat Lingkungan Green Faith dari Indonesia menyampaikan persoalan lingkungan hidup yang kini dihadapi dunia. Persoalan itu di antaranya, naiknya suhu bumi, perubahan peruntukan lahan, melelehnya es di kutub, kenaikan muka air laut, emisi karbon dioksida, kualitas ekosistem yang kian menurun, dan jejak ekologis.
Perubahan itu, menurutnya menyebabkan perubahan iklim yang berdampak buruk bagi dunia. Karena perubahan iklim yang terjadi dapat mengakibatkan masalah yang berdampak pada kelangsungan hidup manusia kini dan di masa depan.
“Cukup surat ar-Rum ayat 41 sebagai renungan bersama bahwa segala kerusakan a yang terjadi berasal dari tangan-tangan manusia itu sendiri,” tuturnya dalam Seminar Pra Muktamar Universitas Muhammadiyah (UM) Pontianak secara daring, Sabtu (9/4).
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Qur’an Surah Ar-Ruum 30:41)
Nana menyebutkan suhu bumi kian meningkat. Sampai saat ini belum menunjukkan eksistensi penurunan. Menurutnya, inilah yang mengkhawatirkan. Jika hal itu hanya diabaikan begitu saja, maka dapat dipastikan ada berbagai spesies-spesies tidak dapat bertahan hidup.
Krisis ekologi dan perubahan iklim sebagai wujud dari krisis moral dan spiritual dirasa Nana mulai menanti. Bukan sekadar isu ekonomi, politik, saintifik. Maka, ini sebenarnya adalah tanggung jawab moral dan spiritual bersama.
Dari kondisi tersebut, Nana mengungkapkan ada tiga pilihan yang dihadapi pertama, kiamat Ekologi (Eco-Apocalypse), kedua, diskriminasi Ekologi (Eco-Apartheid), dan ketiga, keadilan Ekologi (Eco-Equity). Tentu, pada akhirnya Nana memilih keadilan ekologi. Sebagai seorang muslim diwajibkan untuk menegakkan keadilan. Itulah bagian dari kesalehan ekologi sendiri.
Untuk memulainya, nana mengungkapkan bahwa penting untuk menegakkan keadilan iklim. Hal itu utamanya dimulai dari diri sendiri. Tidak akan ada perubahan kecuali diri kita yang melakukan perubahan. Sama halnya dengan mengatasi perubahan iklim. Kemudian bisa melakukan menjaga keseimbangan. Selanjutnya mendukung energi bersih dan terbarukan. Meningkatkan penggunaan energi bersih dan terbarukan.
Kemudian, menurut Nana, manusia sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab terhadap amanah yang diberikan. Dalam hal ini manusia diamanahkan untuk menjaga alam dan lingkungan.