MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Allah tidak akan merubah suatu kaum dan sebuah bangsa, kecuali apabila individu-individu yang ada di tengah-tengah bangsa tersebut berusaha merubah dirinya sendiri.
Hal itu disampaikan Anwar Abbas, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam Seminar perdana Pra Muktamar yang diselenggarakan di ITB-AD Ahmad Dahlan Jakarta, Selasa (8/3).
Seminar perdana Pra Muktamar kali ini dibuka dengan pembahasan “Membangun Desa Membangkitkan Ekonomi Lokal”.
Masyarakat Kota dan Desa
Disampaikannya data jumlah penduduk yang tinggal di Kota ada sekitar 150 juta atau 58% sementara penduduk yang tinggal di desa sekitar 120 juga kalau dipresentasikan sekitar 44%. “Maka kalau kita bicara tentang ekonomi nasional, tidak hanya ekonomi masyarakat kota tapi juga masyarakat desa hal ini merupakan satu kesatuan di mana desa dan kota saling ketergantungan,” tutur Anwar.
Dengan demikian, Anwar melihat ada hubungan dan keterkaitan yang saling kuat menguatkan. Tetapi realita hari ini ternyata kehidupan masyarakat kota dapat dikatakan jauh lebih baik bahkan pada kelompok-kelompok tertentu sangat-sangat baik. Sementara bagi masyarakat desa terlebih daerah tertinggal masih jauh di belakang bahkan mungkin tidak ada transportasi.
Menciptakan Keseimbangan dan Mengembalikan Sistem Ekonomi
Anwar mengungkapkan hal ini menimbulkan keprihatinan banyak pihak. Maka ini menjadi tugas kementrian Desa yang sangat berpengaruh untuk menciptakan keseimbangan.
Jika melihat amanat konstitusi di Pasal 33 yang mengatakan bumi beserta isinya dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh negara untuk kemakmuran rakyat. “Kita menginginkan supaya rakyat bisa makmur dan sejahtera tetapi kemiskinan masih tampak. Kalau melihat datanya kemiskinan sebelum pandemi ada sekitar 24 juta dan setelah pandemi naik menjadi 27-28 juta naik cukup tajam. Ini menjadi keprihatinan karena kalau kita lakukan pendekatan komparatif jumlah penduduk yang miskin ini 5 kali penduduk Singapura,” papar Anwar.
Keprihatinan ini mungkin akan berlanjut. Kenapa? Diungkapkan Anwar bahwa tak lain karena sistem ekonomi Indonesia yang cenderung liberal dan kapitalis. Maka perlunya untuk merubah sistem ini menjadi sistem ekonomi yang sesuai dengan amanat konstitusi. Maka berbagai upaya perlu dilakukan.
Kebijakan Pemerintah untuk Kemaslahatan Umat
Oleh karena itu, Anwar menegaskan kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah yang menyangkut rakyat itu harus diorientasikan dan ditujukan bagi sebesar-besarnya kemaslahatan bagi orang banyak. Ia berharap kementerian desa bisa bersinergi dengan berbagai pihak terutama dengan ormas-ormas Islam karena bagi Anwar selama ekonomi umat lemah maka umat tidak bisa menjadi penentu di negeri ini.
“Melalui gerakan yang diupayakan bersama kita bisa menciptakan entrepreneur dan pengusaha yang bisa mengubah dirinya menjadi lebih baik. Sesuai dengan pesan Allah yang saya sampaikan di awal tadi,” pungkasnya.