MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA—Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur tunjang persatuan dan integrasi sebanyak 3000 lebih masjid di wilayah Jawa Timur berbasis digital. Kegiatan ini bertujuan untuk persatuan dan kesatuan bangsa, serta kemajuan masjid di era digital.
Sobrun Jamil, Wakil Ketua PWPM Jawa Timur melalui siaran pers yang diterima muhammadiyah.or.id pada, Jumat (25/2) menuturkan bahwa penyusunan roadmap dakwah digital ini telah dilakukan sejak tahun 2021. Di mana salah satu agendanya yaki digitalisasi masjid yang akan segera dilaunching.
“Kami menarget ada 3000an masjid yang terintegrasi. Apa yang kita gagas ini pastinya menunjang program pemerintah untuk menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa melalui jalinan silaturahmi digital. Pastinya juga punya efek kemanfaatan bagi warga sekitar masjid apapun latar belakangnya,” ujar Sobrun.
Kegiatan yang sudah dilakukan sejak 2021 lalu ini diharapkan akan memberikan kemudahan masyarakat luas dalam mengetahui profil masjid, seperti informasi tentang fasilitas masjid, sarana dan prasarana pendukungnya. Termasuk kegiatan kepemudaan atau remaja masjid tersebut akan bisa diakses secara luas.
“Kami ini sedang berusaha menghimpun masjid-masjid di Jawa Timur agar saling terhubung dan fasilitasnya bisa diketahui dan diakses masyarakat luas. Kami ingin masjid-masjid kita menjadi pusat aktivitas yang produktif,” imbuhnya.
Digitalisasi masjid yang dilakukan oleh Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur ini merupakan langkah produktif dalam memakmurkan masjid. Sobrun berharap dan sekaligus mengajak kepada masyarakat luas termasuk pemimpin negeri ini untuk lebih fokus mengarahkan energinya kearah yang lebih positif dan produktif.
“Sudah saatnya energi yang kita punya diarahkan kepada hal-hal yang lebih produktif.” Tegasnya.
Menurutnya, di era digital dan keterbukaan sekarang ini penting bagi umat Islam, khususnya Persyarikatan Muhammadiyah untuk memiliki database masjid-masjid. Sebab jika sudah memiliki data yang jelas akan lebih muda memajukan masjid-masjid tersebut dengan strategi dan program yang tidak asal-asalan maupun ikut-ikutan.
Namun demikian, Pemuda Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur juga tidak menutup mata akan kegaduhan yang terjadi akhir-akhir ini. Terkait itu, Sobrun menyayangkan sebab kejadian tersebut banyak energi umat yang terkuras dan kontraproduktif.