MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Majelis Tarjih dan Tajdid telah meneliti di beberapa kitab hadis, hingga kini belum mendapatkan doa sujud sahwi dan doa sujud syukur secara khusus. Maka, ketika melakukan sujud sahwi dan sujud syukur sebaiknya membaca doa yang biasa dibaca pada waktu sujud dalam salat.
Adapun doa sujud tilawah ialah:
سَجَدَ وَجْهِيْ لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ. [رواه أحمد وأصحاب السنن والحاكم والبيهقي وصححه ابن السكن]
“Wajahku sujud kepada Allah yang menciptakannya dan membentuknya, dan membuka pendengarannya dan penglihatannya dengan daya upaya dan kekuatan-Nya.” [HR. Ahmad dan Ash-habus Sunan, al-Hakim dan al-Baihaqiy, dan dinilai shahih oleh Ibnu as-Sakan]. Al-Hakim menambahnya dengan:
فَتَبَارَكَ اللهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
Artinya: “Maha berkahlah Allah dan sebaik-baik pencipta.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan Ibnu Abbas, diungkapkan sebagai berikut:
أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي سُجُودِ التِّلاَوَةِ: اللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي بِهَا عِنْدَكَ أَجْرًا وَضَعْ عَنِّي بِهَا وِزْرًا وَاجْعَلْهَا لِي عِنْدَكَ ذُخْرًا وَتَقَبَّلْهَا مِنِّي كَمَا تَقَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ. [رواه الترمذي]
Bahwa Nabi saw dalam sujud tilawah membaca: “Ya Allah, tulislah untukku bacaan al-Qur’an itu sebagai pahala di sisi-Mu, dan hilangkanlah dosaku dengan bacaan itu, dan jadikanlah bacaan tersebut bagiku sebagai simpanan di sisi-Mu, dan terimalah bacaanku, sebagaimana Engkau menerima dari hamba-Mu, Dawud.” [HR. at-Turmudzi, ash-Shan’aniy, 1960, I: 211].