MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA— Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) merupakan amal usaha yang amat penting di tubuh Muhammadiyah. Menurut Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar, berdirinya PUTM merupakan konsekuensi logis dari komitmen Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang bersumber al Quran dan al Sunah.
“Oleh karena itu, maka sudah barang tentu satu keharusan bahwa Persyarikatan ini harus melakukan kaderisasi pimpinan di bidang keulamaan yang merupakan bagian penting dalam proses dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang diselenggarakan Muhammadiyah,” kata Syamsul dalam acara Wisuda, Launching Buku Sejarah, Mars dan Himne Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah pada Ahad (26/12).
Kehadiran PUTM berperan sebagai sarana katalisator gerak pembaharuan Muhammadiyah. Pasalnya, dalam diktum hukum Islam disebutkan ‘al-nushsush mutanahiyah wa al-waq’I ghairu mutanahiyah’ (dalil itu terbatas, sementara realitas terus berkembang). Dengan adanya institusi kader ulama tarjih ini, Muhammadiyah akan terus dapat menyikapi problematika kehidupan kontemporer sekaligus menjawab tantangan zaman.
“Eksistensi PUTM wajib kita semua mengembangkannya agar dapat menjawab perubahan dan tantangan yang kita hadapi yang dari hari ke hari semakin besar dan semakin berat,” kata Guru Besar Hukum Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.
Syamsul juga menyampaikan seorang ulama yang ideal, minimal harus memiliki tiga hal ini, yaitu: memiliki pengetahuan khususnya ilmu agama, memiliki tingkat tertentu dari kesalehan, dan hidup berdampingan langsung dengan masyarakat. Seorang ulama harus sudah sampai di mana bacaan dan pengetahuan itu mewujud dalam laku aktivitas sehari-hari.
Karenanya, Persyarikatan perlu meningkatkan kuantitas ulama sehingga diharapkan pada setiap cabang Muhammadiyah ada minimal seorang ulama yang bisa menjadi sumber rujukan warga baik aspek ruhiyah maupun ilmiyah.
“Inilah hal-hal yang perlu diingatkan kepada para thalabah dan thalibat yang hari ini menjalani prosesi wisuda. Saya menyambut acara ini dengan bahagia,” ungkap Syamsul.