MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA—Berkhidmat sampai Akhir Hayat menjadi tema Milad ke-109 Muhammadiyah yang dihelat oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Tema tersebut merupakan refleksi dari beberapa pimpinan Muhammadiyah PWM Jateng yang gugur selama masa covid-19.
Tema tersebut memberi pesan penting, meskipun di masa pandemi harus memberi nilai semangat dan menebar manfaat. Ketua PWM Jateng, Tafsir mengatakan refleksi gugurnya pimpinan maupun panitia Muktamar k-48 Muhammadiyah di Surakarta tersebut melalui penampilan pagelaran teatrikal.
Berikut 11 pimpinan dan panitia Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta yang gugur selama masa pandemic covid-19 :
- Muhammad Musclih, M.T; (Surakarta, 18 November 1975). Koordinator seksi keamanan Muktamar.
- Abdul Rodhi, S.Sos (Klaten, 19 Desember 1958). Ketua PDM Klaten dan Sie Panduan Hidup Islami Muktamar.
- Bisyron Muhtar, S.Ag., M.Si. (Temanggung, 3 Agustus 1967). Sekretaris PWM Jateng dan Sekretaris Panitia Muktamar
- Iswahyudi, B.Sc. (Solo, 17 November 1960). Koordinator Perlengkapan Muktamar
- Muhammad Nafi, S.E. (Malang, 11 Mei 1963)
- Dr. Syamsudin, M.M. (Solo, 17 Februari 1957). Koordinator Seksi Transportasi
- Hj. Sri Mardliyah, S.Ag (Klaten, 10 Juli 1957). Seksi Konsumsi Panitia Muktamar
- Prof. Dr. Yusuf Suyono M.A (Wonosobo, 13 Maret 1953). Wakil Ketua PWM Jateng
- Abu Bakri. Seksi Syiar Panitia Muktamar
- Dr.Syamsudin. Sie Syiar
- M Anwar Fatwari. Sie Syiar
Adapun pengisi pagelaran teatrikal dari tiga pondok Muhammadiyah, yakni Pondok Pesantren Muhammadiyah Trensains Sragen, Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafiul Ulum Boyolali dan MBS Klaten.