MUHAMMADIYAH.ID, YOGYAKARTA – Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan gedung kantor baru yang representatif di wilayah Kasihan, Bantul, Senin (22/11).
Dibangun di atas tanah seluas 265 meter persegi, gedung kantor itu dibangun bertingkat dan dilengkapi dengan tanah lapang seluas 280 meter di bagian barat dan lahan parkir seluas 260 meter di bagian timur.
“Ini gambaran kesederhanaan dari Muhammadiyah. Membangun gedung yang seperti ini tetap gotong royong. Gedung ini tentu menjadi saksi dari perjalanan Majelis Diktilitbang sejak dibentuk pasca Muktamar Muhammadiyah di Surakarta tahun 1985 yang ketua dan peletak dasarnya adalah Pak Djazman Al Kindi, yang didukung rektor senior seperti Pak Malik Fadjar, Pak Dasron Hamid, Pak Ja’far dari Palembang dan seterusnya,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.
Hadir meresmikan gedung tersebut, Haedar tak lupa menyampaikan syukur kepada Allah, apresiasi dan tahniah kepada elemen Persyarikatan yang telah bergotong royong dalam membangunnya.
Seperti diketahui, 111 donatur baik dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dan pribadi anggota Persyarikatan terlibat dalam pembangunan gedung ini. Haedar berharap, gedung ini mampu menjadi titik akselerasi kemajuan pendidikan Muhammadiyah.
“Kita semua berikhtiar memajukan Muhammadiyah ini termasuk lewat pendidikan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah tidak lain sebagai wujud beribadah kepada Allah dan menjalankan fungsi kekhalifahan di muka bumi yang ingin membangun kemaslahatan umat, bangsa dan kemanusiaan. Sehingga jerih payah kita itu insyaallah akan menjadi amal jariyah kita,” tuturnya.
“Maka juga atas nama Pimpinan Pusat Muhammadiyah, lebih-lebih dalam momentum kita Milad 109, saya secara tulus dan rendah hati menyampaikan terimakasih atas seluruh dharma bakti, pengabdian, pengkhidmatan dan kepeloporan dari seluruh anggota Majelis Diktilitbang sejak awal sampai yang sekarang, juga para Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, para dosen, tenaga pendidikan dan civitas akademika dari paling barat di Aceh sampai paling timur di Papua seluruhnya yang dengan pengkhidmatan yang luar biasa itu akhirnya kita sekarang berada pada posisi yang cukup baik bahkan leading dalam hal pengembangan perguruan tinggi di Indonesia,” pungkasnya.