MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA—Fahmi Muqoddas membuka kegiatan Sekolah Tarjih Muhammadiyah secara resmi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa perkembangan kehidupan kontemporer begitu cepat. Kehadiran teknologi dan informasi semakin menambah sesak ragam persoalan yang perlu ditinjau dari perspektif agama.
“Saat ini dunia kehidupan kontemporer bergerak begitu dinamis dan serba cepat. Banyak nilai kehidupan yang bergeser. Karenanya, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid harus menjadi penyeimbang untuk menjawab tantangan kontemporer,” kata Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah ini dalam acara Sekolah Tarjih di Kompleks Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan pada Selasa (16/11).
Sejalan dengan Fahmi, Ketua Pusat Tarjih Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan Budi Jaya Putra mengatakan bahwa Muhammadiyah memiliki Majelis Tarjih dan Tajdid sebagai think tank yang berperan sebagai katalisator gerak pembaruan Persyarikatan. Karenanya, pemahaman dan pendalaman akan Manhaj Tarjih Muhammadiyah ini begitu diperlukan.
“Keberadaan Majelis Tarjih begitu penting di tubuh persyarikatan untuk menyusun kerangka berpikir yang terus sesuai dengan Al Quran dan Al Sunah. Maka dari itu kami menyelenggarakan Sekolah Tarjih agar mendapat pemahaman yang mendalam soal ketarjihan ini,” tutur Budi.
Sementara itu, Wakil Rektor Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Ahmad Dahlan Parjiman menambahkan bahwa pentingnya Majelis Tarjih harus dibarengi dengan kualitas ulama yang berada di dalamnya. Pelaksanaan Sekolah Tarjih ini setidaknya menjadi solusi peningkatan kualitas kader ulama-ulama Muhammadiyah.
“Harapannya dari kegiatan Sekolah Tarjih ini akan hadir ulama-ulama yang akan menjawab tantangan kontemporer, memahamkan masyarakat akan konsekuensi dari perbuatan takhayul, bidah, khurafat, dan tentu saja membawa kemasalahatan di dunia dan akhirat,” ucap Parjiman.
Kegiatan Sekolah Tarjih Muhammadiyah ini diikuti oleh 30 peserta dari civitas akademi Universitas Ahmad Dahlan khususnya Fakultas Agama Islam, dan beberapa perwakilan dari Pesantren Mahasiswa KH. Ahmad Dahlan UAD (PERSADA UAD), Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI), dan Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM). Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari dari Selasa s/d Rabu (16-17/11) di Auditorium Pusat Tarjih Muhammadiyah, Kompleks Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan.