MUHAMADIYAH, YOGYAKARTA- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang perlahan mulai dilakukan sekolah-sekolah, tak terkecuali untuk jenjang sekolah dasar, membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bekerja keras untuk tak henti-hentinya mengingatkan vaksinasi sebagai syarat wajib siswa diizinkan kembali melakukan pembelajaran secara langsung.
Dokter Relawan Anggota MCCC Paser, Corina Primanda Rahman menjelaskan bahwa vaksin ini menjadi sangat penting menjadi senjata selain masker dan protokol kesehatan. “Vaksin menjadi senjata kita untuk PTM,” terangnya dalam diskusi virtual Covid-19 dengan judul Pentingnya Vaksin Sebagai Syarat PTM, Rabu (29/9).
Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, aman, dan nyaman sangat diperlukan Kerja sama dari semua pihak, orang tua adalah gerbang pertama untuk siswa dalam memberikan pengertian bagaimana pentingnya vaksin pada anak. Jangan sampai situasi yang sekarang ini sudah cukup stabil membuat terlena hingga menyepelekan Covid-19.
“WHO mengatakan bahwa gejala covid pada anak ini memang banyak yang ringan, tapi kita melihat kasus di Indonesia. Jadi Ikatan Dokter Anak Indonesia sendiri membuat penelitian dan berbasis data dari Maret hingga Desember 2020, itu ternyata terbukti Covid pada anak yang ada di Indonesia itu tingkat kematiannya sangat tinggi di dunia,” kata Corina.
Dengan demikian sudah menjadi perlu untuk sama-sama memperkuat protokol kesehatan dan memastikan bahwa anak-anak yang akan melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah tervaksinasi.
Corina mengingatkan dan mengajak kepada seluruh pemangku perangkat pendidikan untuk bersama-sama menyukseskan program Pembelajaran Tatap Muka (PTM) berjalan lancar, aman, dan nyaman dengan memastikan persiapan-persiapan seperti protokol kesehatan dan vaksinasi sudah terlaksana dengan baik.