MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Kasus Covid-19 yang telah menurun drastis pada periode bulan Agustus hingga September merupakan sebuah kabar baik bagi seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali bagi para pelajar, guru, dan seluruh perangkat pendidikan yang ada. Proses pembelajaran tatap muka yang sudah dua tahun belakangan ini ditiadakan kini telah diizinkan kembali. Meskipun demikian, tidak serta merta bisa langsung berjalan dengan total seperti sebelum pandemi. Perlu persiapan-persiapan yang matang terutama memastikan seluruh perangkat yang akan menjalankan kegiatan belajar mengajar secara langsung harus dipastikan sudah melakukan vaksinasi, agar tercipta suasana belajar yang kondusif, aman, dan nyaman.
“Alhamdulillah, ini mulai 6 September kami di SD Muhammadiyah Manyar sudah mulai menjalani tatap muka terbatas, namun memang banyak sekali persiapan yang harus kami lakukan sebelumnya,” ungkap Kepala SD Muhammadiyah Manyar Gresik, Ria pusvita Sari, Rabu (29/9) dalam Covid Talk Pentingnya Vaksin sebagai Syarat PTM.
Meskipun telah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik untuk menggelar pembelajaran tatap muka, Risa tetap sangat ketat melakukan persiapan-persiapan dan antisipasi untuk mendukung berjalanya proses pembelajaran tatap muka.
Risa menegaskan bahwa ada dua kerja sama terkait dengan kesehatan yakni kerja sama dengan Dana Sehat Muhammadiyah.
“Nah Dana Sehat Muhammadiyah ini ada tenaga kesehatannya yang setiap hari stand by di SD Muhammadiyah Manyar untuk memantau prokes di tempat kami. Kemudian ada juga Kerja sama dengan Puskesmas, kalau di SD Muhammadiyah Manyar karena kami masuk di Kecamatan Manyar, kami Kerja sama dengan Puskesmas Sukomulyo Manyar di sini,” jelasnya
Tidak cukup sampai di situ, proses transisi pembelajaran yang semula dilakukan secara virtual kemudian kembali tatap muka juga perlu memperhatikan kurikulum pembelajaran yang ada. Hal ini dimaksudkan agar kurikulum yang akan digunakan nantinya sesuai dengan siswa di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.
“Kami juga harus menyiapkan kurikulum darurat. Nah kurikulum darurat ini sudah kami siapkan sejak sebelum pandemi, namun perlu terus dikembangkan sehingga bisa lebih cocok ke anak-anak,” tuturnya.
Untuk lebih mematangkan persiapan, Risa mengatakan juga telah menyebarkan angket kepada para wali murid untuk mengetahui sejauh mana kesiapan wali siswa dan siswa dalam menyambut pembelajaran tatap muka.
Pada intinya sekolah-sekolah atau lembaga pendidikan Muhammadiyah yang ingin menyelenggarakan tatap muka sebaiknya melakukan komunikasi dengan Muhammadiyah Covid-19 Command Center setempat juga Pimpinan Daerah Muhammadiyahnya agar segala persiapan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sesuai standar yang sudah ditetapkan. Misalnya terkait aturan vaksinasi, kuota siswa yang hadir, prosedur kesehatan yang dibutuhkan, dan lainnya.