Minggu, 6 Juli 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
  • ARSIP
Home Artikel

Lima Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

by ilham
4 tahun ago
in Artikel
Reading Time: 5 mins read
A A
Lima Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Cita-cita pendidikan Muhammadiyah adalah menunjukkan jalan terang cahaya kebenaran Islam. Gerakan pencerahan Islam bagi kelompok intelektual yang mengenyam pendidikan tinggi di Muhammadiyah adalah hal wajib. Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan, dan antara iman dengan kemajuan yang holistik.

Karenanya, filosofi pendidikan Muhammadiyah pada level pendidikan tinggi adalah mengintegrasikan iman dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS). Integrasi iman dan IPTEKS adalah hasil pemikiran rasional secara holistik dan komprehensif atas realitas alam semesta (ayat kauniyah) serta atas wahyu Allah dan sunah Nabi Saw (ayat qauliyah). Keduanya dipandang sebagai satu kesatuan integral melalui kegiatan penelitian dan pengembangan yang terus menerus digalakkan bagi kemuliaan manusia.

Empat Dharma Pendidikan Muhammadiyah

Ditinjau dari filosofi pendidikan Muhammadiyah di atas, Syamsul Anwar pernah menyebut bahwa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki empat darma, yaitu pendidikan/pengajaran, pengembangan ilmu pengetahuan/penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Darma yang terakhir disebutkan merupakan konsekuensi logis belaka dari jati diri Muhammadiyah-‘Aisyiyah.

Pasalnya, dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah disebutkan bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah. Konsekeunsinya adalah PTMA harus mengemban amanah untuk mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah yaitu menyelenggarakan pendidikan AIK sebagai bagian dari dakwah amar makruf nahi munkar.

MateriTerkait

Khutbah Jumat: Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Adalah Maqasid Syariah

Undangan Terbuka untuk Kader Muhammadiyah: Mari Menulis Tafsir At-Tanwir

Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Ruh Penggerak

Tidak heran bila Haedar Nashir pernah mengatakan bahwa pendidikan AIK memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama penyelenggaraan PTMA. Pendidikan AIK juga menjadi kekuatan PTMA karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika. Keberhasilan pendidikan AIK menjadi salah satu indikator ketercapaian misi penyelenggaraan dan pengelolaan PTMA.

Karenanya, Syamsul Anwar mengajak agar memandang AIK ini dipahami secara luas. Menurutnya, AIK adalah keseluruhan ajaran Islam yang meliputi akidah, akhlak, ibadah, dan muamalat duniawiah yang bersumber kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Muhammad Saw sebagaimana yang dipahami Muhammadiyah.

5 Topik Rekonstruksi Paradigma Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Dalam buku Pedoman Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang diterbitkan Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah pada tahun 2013 menyebutkan bahwa tujuan pendidikan AIK adalah membentuk insan berkarakter dan insan terpelajar yang diharapkan memiliki integritas dan kesadaran etis. Karenanya, dalam buku tersebut menyebutkan lima poin diskursus dalam rekonstrusi paradigma baru AIK, di antaranya:

  • Diskursus Pemikiran Keagamaan

Dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah, agama adalah suatu tatanan normatif yang menjadi kerangka rujukan dan sekaligus bimbingan bagi manusia dalam menjalani hidupnya untuk mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Dari segi hakikatnya, agama adalah sebagaimana yang diresapi dan dimanifestasikan oleh pelakunya. Dengan demikian, agama meliputi unsur-unsur (1) inti yang berupa pengalaman imani, (2) bentuk yang berupa norma-norma syariah sebagai kerangka rujukan, dan (3) manifestasi yang berupa amal.

Paham agama yang diyakini Muhammadiyah tidak bercorak teosentrisme sebab hanya menempatkan manusia sebagai hamba Tuhan dan terkadang kurang aspiratif terhadap sisi kemanusiaan. Dalam paradigma Muhammadiyah, pendidikan AIK mengandung perspektif teo-antroposentrisme yang memadukan antara orientasi habl min Allah (hubungan dengan Allah, teosentrisme) dan habl min al-nas (hubungan dengan manusia, antroposentrisme) sehingga utuh dan seimbang.

  • Diskursus Tentang Tuhan

Dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT), persoalan akidah dikemukakan dalam Kitab Iman yang merupakan hasil keputusan Kongres Muhammadiyah ke-18 di Solo tahun 1929. Kitab Iman dibangun di atas landasan rukun Islam yang lima dan rukun iman yang enam dan diikuti dengan dalil-dalil yang meneguhkan keimanan dan keyakinan umat. Diktum keimanan itu ditambah dengan pernyataan bahwa alam adalah creatio ex nihilo, artinya alam itu diciptakan dari ketiadaan dan akhirnya nanti akan musnah. Pemahaman mengenai alam ini sebagai sarana untuk memperoleh pengertian bahwa Allah hukumnya adalah wajib al-wujud.

Allah swt sebagai satu-satunya entitas yang wajib al-wujud, selain-Nya atau alam semesta dan segala isinya adalah mumkin al-wujud. Dalam Kitab Iman juga meyakini bahwa Allah Swt tidak bermula dan tidak berakhir (qadim dan baqa’). Jika Allah Swt bersifat qadim dan baqa’, maka alam semesta yang tercipta dari ketiadaan memiliki permulaan (hadits). Konsekuensinya, realitas alam semesta akan selalu tersusun atas esensi (jawhar) dan aksiden (‘aradh), sedangkan Allah Swt bersifat tanzih atau laysa kamitslihi syai’ (dalam bahasa Asy’ariyah disebut mukhalafat lil-hawadits).

Meski terkesan berbelit-belit, rumusan paham akidah Muhammadiyah lebih menekankan untuk tidak membicarakan hal-hal yang tidak tercapai oleh akal, sehingga cukuplah berpikir mengenai makhluk-Nya untuk membuktikan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Muhammadiyah tidak ingin terjebak dalam debat yang melelahkan seputar akidah, sehingga melupakan hal-hal yang lebih esensial dan nyata seperti menciptakan kesejahteraan umat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Makanya, diskursus tentang Tuhan dalam AIK hanya difokuskan pada istilah “Allah” dan Rabb an sich. Istilah “Allah” digunakan untuk menjelaskan zat atau substansi (Uluhiyah). Sedangkan istilah Rabb digunakan untuk menerangkan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta (Rububiyah).

  • Diskursus Tentang Nabi

Nabi Muhammad Saw adalah seorang manusia pilihan dan manusia teladan (uswah hasanah). Dalam meneladani Rasulullah Saw, Muhammadiyah senantiasa membedakan antara perbuatan yang mengandung ketetapan hukum (sunnah tasyriyah) dan perbuatan yang tidak terkait ketetapan hukum (ghairu tasyriyah). Dengan kata lain, mengembalikan akidah dan ibadah kepada kemurniannya sesuai dengan Sunnah Nabi saw dan mendinamisasikan kehidupan muamalah masyarakat dan lingkungan dengan semangat kreatif dan inovatif sesuai tuntutan zaman.

  • Diskursus Tentang Manusia Utama

Gambaran manusia dengan sifat-sifat utama dalam Islam selain sebagai abdullah (hamba Allah) adalah khalifatullah (wakil Allah). Penjabaran manusia sebagai khalifah selaras dengan definisi iman, yang tidak hanya pada dimensi hati (qalb) tetapi juga dimensi pernyataan (lisan) dan perbuatan (arkan). Demikian pula, manusia sebagai khalifah bukan semata-mata menyembah dan mengagungkan Allah, tetapi juga harus berbuat baik kepada manusia dan alam sebagai sifat Rabb yang menciptakan, memelihara, menjaga, memiliki, mengayomi, dan mengelola kehidupan di bumi.

  • Diskursus Pandangan Hidup

Pandangan hidup Muhammadiyah terhadap realitas alam raya meyakini adanya realitas ganda (tsunaiyatil wujud), yaitu Allah menciptakan segala sesuatu sehingga Dialah wajib al-wujud, dan apa yang Dia ciptakan sebagai mumkin al-wujud. Sementara itu, ahli tasawuf mengatakan sebaliknya, yaitu realitas itu hanya satu dikenal dengan paham wahdatul wujud. Paham ini mengenalkan bahwa wujud hanya ada satu yang ditempati Allah semata dan benda-benda selain Allah hanyalah bayangan, yang hakikatnya bukan wujud.

Konsekuensi epistemologi dari paham sufi yang menganggap realitas itu hanya satu (wahdat al-wujud) adalah sulit mengembangkan ilmu pengetahuan alam. Sebab sistem epistemologi yang mereka pakai dalam memperoleh pengetahuan adalah dengan cara zauq, kesadaran batin, atau dengan cara ahwal dan maqamat untuk sampai ma’rifatullah dan meraih mukasyafah. Dari sisi aksiologisnya akan melahirkan sikap anti dunia dan menganggap kehidupan ini kotor.

Pandangan hidup Muhammadiyah menganggap bahwa realitas itu ganda (tsunaiyatil wujud) sehingga konsekuensi epistemologinya adalah dapat mengembangkan dan memperoleh pengetahuan tidak hanya dari wahyu, tapi juga dari hamparan luas alam raya. Pada level aksiologisnya, Muhammadiyah memandang bahwa dunia adalah sesuatu yang penting sebagai tempat beramal dalam rangka menuju keselamatan di akhirat. Dengan kata lain, Muhammadiyah berpandangan bahwa untuk mencapai keutamaan hidup yang berorientasi ukhrawi tidak harus meninggalkan kebutuhan duniawi.

Naskah: Ilham Ibrahim

Editor: Fauzan AS

Tags: AIKheadlineKemuhammadiyahanparadigma al-islamtopik rekonstruksi
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Masa Pandemi Menuntut Orang Berpikir Kreatif

Next Post

Muhammadiyah Kembali Pada Alquran dan Sunnah, Tapi Tidak Kering dan Tidak Tekstual

Baca Juga

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Tokoh Perbukuan Islam 2025

18/06/2025
Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?
Artikel

Kenapa Umat Islam Perlu Kalender Hijriah Global Tunggal?

27/03/2025
Next Post
Muhammadiyah Kembali Pada Alquran dan Sunnah, Tapi Tidak Kering dan Tidak Tekstual

Muhammadiyah Kembali Pada Alquran dan Sunnah, Tapi Tidak Kering dan Tidak Tekstual

Darul Arqam Mengasah Pikiran dan Gagasan ber-Muhammadiyah

Utamakan yang Terpenting dari yang Penting

Tajdid Muhammadiyah Bukan Sekadar Pemurnian

BERITA POPULER

  • Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada Tanggal 27 dan 28 Juli 2023, Begini Keutamaannya!

    Kapan Pelaksanaan Puasa Tasua dan Asyura?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Asyura dalam Riwayat Hadits Ibnu Abbas dan Aisyah RA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inggris Alami Krisis Layanan Lansia, Muhammadiyah Ambil Peluang Dakwah dan Kontribusi Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan-amalan bagi Muslimah pada bulan Muharram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Muhammadiyah Rencanakan Pembangunan Masjid dan Sekolah di Jepang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalil-dalil Disyariatkannya Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alumni Kampus Muhammadiyah Ini Berhasil Diterima Magister di Harvard University

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sama-sama Menggunakan Hisab dan Berlaku Global: KHGT dan Kalender Ummul Qura Arab Saudi Tetapkan 1 Muharram 1447 H pada 26 Juni 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Asal Usul Puasa Tasua dan Asyura

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah
Login with M-ID

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2024 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.